Fenomena astronomi yang menarik akan terjadi pada bulan Juli 2025, ketika Matahari berada tepat di atas Ka’bah di Makkah, Arab Saudi. Dikenal sebagai Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat, peristiwa ini merupakan kesempatan langka bagi umat Islam untuk memverifikasi arah kiblat secara akurat. Pada tanggal 16 Juli 2025, tepat pukul 12.27 waktu Makkah (16.27 WIB atau 17.27 WITA), fenomena ini akan mencapai puncaknya.
Apa Itu Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka’bah?
Fenomena ini terjadi ketika Matahari berada pada posisi zenit, berupa kondisi di mana Matahari berada tepat di atas kepala. Ini menghasilkan kondisi yang disebut ‘zero shadow’, di mana benda-benda tegak tidak menghasilkan bayangan. Ka’bah terletak pada koordinat 21°25’26” lintang utara; saat Matahari mencapai lintang ini, maka akan terjadi keunikan astronomis yang dapat dimanfaatkan untuk mengecek arah kiblat.
Di tempat lain di dunia yang masih dapat melihat Matahari pada waktu tersebut, bayangan benda tegak akan mengarah langsung ke Ka’bah. Oleh karena itu, ini adalah momen yang ideal untuk memastikan bahwa arah kiblat yang diikuti adalah tepat.
Tanggal dan Puncak Fenomena di Juli 2025
Sebagaimana dinyatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena Matahari di atas Ka’bah ini akan dapat diamati di Indonesia mulai 14 Juli hingga 18 Juli 2025, dengan puncaknya pada 16 Juli 2025, pada pukul 16.27 WIB. Namun, warga di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua, mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengamati fenomena ini, mengingat Matahari sudah terbenam pada waktu tersebut.
Cara Memanfaatkan Fenomena Ini untuk Cek Arah Kiblat
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh umat Islam untuk memanfaatkan momen ini dalam memverifikasi arah kiblat:
- Gunakan alat bantu: Siapkan tongkat lurus atau benda tegak lainnya. Pastikan alat tersebut berdiri tegak menggunakan waterpass.
- Pilih lokasi terbuka: Hindari area dengan bayangan dari pohon atau bangunan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
- Lakukan pengamatan tepat waktu: Pada 16 Juli 2025, lakukan pengamatan pada pukul 16.27 WIB. Prioritaskan sinkronisasi waktu dengan situs resmi BMKG.
- Amati bayangan: Perhatikan arah bayangan benda tegak. Tarik garis dari ujung bayangan menuju ke dasar benda; garis ini menunjukkan arah kiblat yang akurat.
- Verifikasi dengan alat bantu digital (opsional): Anda juga bisa menggunakan kompas atau aplikasi kiblat berbasis GPS untuk memvalidasi hasil.
Pengamatan ini memiliki makna yang lebih dalam, menunjukkan interaksi antara sains dan spiritualitas dalam praktik ibadah umat Islam. Dengan menggunakan pendekatan sederhana namun akurat ini, umat Islam dapat memastikan bahwa mereka menghadap ke arah Ka’bah saat melakukan ibadah.
Fenomena Matahari tepat di atas Ka’bah pada Juli 2025 bukan hanya sebagai kekaguman terhadap ciptaan-Nya, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya presisi dalam melaksanakan ibadah. Umat Islam di seluruh dunia dapat menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman mengenai kiblat mereka dan memperteguh keimanan.





