Sekelompok ilmuwan baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan terjadinya tsunami dahsyat yang dapat menghantam pantai barat Amerika Serikat. Berdasarkan penelitian, tsunami dengan ketinggian mencapai 30 meter diprediksi dapat menghancurkan wilayah tersebut, berpotensi merenggut nyawa ribuan orang. Ancaman ini berasal dari Zona Subduksi Cascadia, yang merupakan garis patahan panjang yang membentang sekitar 1.126 kilometer dari utara California hingga British Columbia, Kanada. Zona ini telah berada dalam keadaan tidak aktif selama lebih dari 300 tahun.
Ilmuwan menyampaikan bahwa studi terbaru menunjukkan semakin mendesaknya kebutuhan untuk mempersiapkan diri terhadap bencana ini. Proyeksi model membuktikan bahwa jika tsunami terjadi lebih cepat, efeknya mungkin tidak seburuk yang diperkirakan apabila peningkatan permukaan laut akibat perubahan iklim terus berlanjut. Pada tahun 2100, ketika permukaan laut diperkirakan akan naik, risiko dan dampak dari tsunami akan semakin besar. Ini menunjukkan pentingnya perhatian lebih terhadap ancaman yang akan datang.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para ilmuwan menegaskan bahwa terdapat probabilitas 37 persen terjadinya gempa bumi di wilayah Pasifik Barat Laut dalam setengah abad mendatang. Menurut mereka, kemungkinan besar gempa bumi berkekuatan antara 8,0 hingga 9,0 skala Richter dapat memicu tsunami yang menghancurkan wilayah pesisir. Penulis utama studi, Tina Dura, mengungkapkan kepada BBC, "Tsunami akan terjadi, dan akan sangat dahsyat."
Dampak dari bencana ini bisa sangat besar. Menurut Badan Manajemen Darurat Federal, gempa bumi dengan kekuatan tersebut dapat menyebabkan hingga 5.800 kematian, dan tsunami yang terjadi setelahnya bisa menewaskan hingga 8.000 orang. Wilayah-wilayah yang berada di bawah ancaman termasuk pesisir California, Oregon, Washington, serta Pulau Vancouver utara di Kanada.
Peringatan ini mencerminkan urgensi untuk mempersiapkan masyarakat di area rentan. Gempa bumi terakhir bermagnitudo 9,0 yang pernah terjadi di kawasan ini terjadi pada Januari 1700, yang menyebabkan tsunami menenggelamkan Teluk Pachena di British Columbia. Sejak saat itu, perhatian terhadap potensi bencana ini semakin mendesak.
Realitas Perubahan Iklim
Selain ancaman gempa dan tsunami, ada dilema lain yang dihadapi oleh negara-negara pesisir: perubahan iklim. Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan permukaan laut dapat memperburuk dampak tsunami. Dengan lebih banyak orang dan infrastruktur yang terpapar pada kemungkinan banjir, risikonya semakin meningkat. Dura menekankan, "Jejak dataran banjir akan berubah selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad."
Kesiapsiagaan dan Mitigasi
Penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengembangkan strategi mitigasi dan kesiapsiagaan. Ini termasuk mendirikan rencana evakuasi yang jelas, memperkuat infrastruktur, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi risiko. Kesiapsiagaan yang efektif dapat menyelamatkan ribuan nyawa dan mengurangi kerugian material.
Para peneliti juga merekomendasikan agar semua negara bagian di kawasan ini mempertimbangkan integrasi dampak gabungan antara gempa bumi dan perubahan iklim dalam semua perencanaan berkaitan dengan ketahanan pesisir. Studi ini memberi peringatan penting untuk tidak hanya memfokuskan perhatian pada satu ancaman, tetapi mempertimbangkan cara kedua faktor dapat saling memengaruhi.
Dengan informasi yang mendalam dan mendayagunakan penelitian terkini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman tsunami yang mungkin terjadi di masa depan. Peningkatan kesadaran dan pengambilan tindakan yang tepat menjadi kunci untuk melindungi nyawa dan infrastruktur di kawasan ini.
