Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan spesies baru jamur morel di kawasan Cagar Biosfer Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Spesies ini diberi nama Morchella rinjaniensis, menjadi jamur Morchella tropis pertama yang dideskripsikan secara ilmiah di Indonesia melalui metode morfologi dan analisis molekuler. Temuan ini menambah kekayaan biodiversitas di Indonesia dan membuka peluang penelitian lebih lanjut dalam bidang mykologi.
Atik Retnowati, peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, menjelaskan bahwa Morchella rinjaniensis memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari spesies Morchella lain. "Spesies ini memiliki kombinasi karakter yang tidak ditemukan pada jenis Morchella lainnya, baik dari sisi morfologi maupun molekuler," ungkap Atik. Analisis genetik terhadap empat gen menunjukkan perbedaan signifikan, memungkinkan peneliti untuk mengklasifikasikan jamur ini sebagai spesies baru.
Jamur ini tumbuh liar di lereng Gunung Rinjani pada ketinggian 900 hingga 1.200 meter, khususnya di jalur-jalur seperti Torean, Senaru, Sembalun, Tetebatu, dan Aik Berik. Morchella rinjaniensis biasanya muncul saat transisi musim hujan menuju kemarau, pada bulan April hingga Mei. Dengan ukuran tubuh buah mencapai 19 sentimeter, jamur ini memiliki pola lubang yang tidak teratur dan spora dengan permukaan bergelombang menyerupai labirin.
Hasil analisis filogenetik menempatkan Morchella rinjaniensis dalam satu kelompok dengan Morchella galilaea. Meskipun berasal dari klade yang sama, kedua spesies ini menunjukkan perbedaan morfologi dan genetik yang jelas, menegaskan statusnya sebagai spesies baru yang unik.
Penemuan demikian tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang diversitas jamur di Indonesia, tetapi juga berpotensi untuk aplikasi dalam bidang kuliner dan pengobatan. Jamur morel dikenal luas karena kualitas rasa dan nilai gizi yang tinggi, sehingga keberadaan spesies baru ini dapat menarik minat peneliti dan masyarakat umum.
Selain itu, penemuan ini menunjukkan pentingnya perlindungan terhadap ekosistem Rinjani, yang terus menghadapi berbagai tekanan dari kegiatan manusia. Menjaga kelestarian kawasan ini sangat penting untuk mencegah hilangnya spesies-spesies unik, termasuk Morchella rinjaniensis.
Para peneliti mengharapkan temuan ini dapat mendorong upaya konservasi lebih lanjut di kawasan Cagar Biosfer Rinjani. Penelitian yang mendalam tentang ekosistem lokal akan membantu identifikasi jenis-jenis spesies yang berpotensi perlu dilindungi dan dikelola.
Setiap penemuan baru di dunia biologi tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga tanggung jawab bagi kita untuk menjaga kelestariannya. Melalui kerja sama antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat, langkah-langkah konservasi yang efektif dapat diimplementasikan untuk memastikan bahwa keanekaragaman hayati seperti yang ditemukan dalam Morchella rinjaniensis dapat bertahan untuk generasi yang akan datang.
Dengan kemajuan penelitian yang terus menerus, BRIN menunjukkan komitmennya dalam mendalami potensi biodiversitas Indonesia dan menghadirkan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini menjadi pengingat bahwa tanah air kita menyimpan kekayaan alam yang luar biasa, menunggu untuk ditemukan dan diberdayakan.





