10 Tsunami Paling Dahsyat di Dunia: Gelombang Mencapai 85 Meter!

Gempa bumi dan tsunami merupakan dua fenomena alam yang terkenal dengan dampaknya yang sangat menghancurkan, menyebabkan kerusakan besar dan kehilangan nyawa dalam waktu singkat. Berikut adalah sepuluh tsunami paling dahsyat yang tercatat dalam sejarah, termasuk gelombang yang tinggi mencapai 85 meter.

Salah satu peristiwa paling mengguncang adalah Tsunami Samudra Hindia pada 26 Desember 2004. Gempa bawah laut berkekuatan 9.1 magnitudo ini memicu gelombang setinggi 50 meter yang menyapu pesisir 14 negara, termasuk Indonesia. Dalam bencana ini, lebih dari 227.000 orang kehilangan nyawa, menjadikannya salah satu tragedi kemanusiaan terburuk di abad ini.

Berikutnya adalah Tsunami Lisbon di Portugal pada tahun 1755. Gempa berkekuatan 8.5 magnitudo menyebabkan serangkaian tsunami yang menghancurkan kota Lisbon dan menewaskan sekitar 50.000 orang. Peristiwa ini tidak hanya mengubah tatanan sosial negara tersebut, tetapi juga mempengaruhi pemikiran filosofis dan ilmiah di Eropa.

Tak kalah dahsyat adalah Tsunami Letusan Krakatau yang terjadi pada 27 Agustus 1883. Letusan gunung berapi ini memicu tsunami dengan tinggi gelombang lebih dari 37 meter, menghancurkan daerah sekitar Jawa dan Sumatera dan merenggut sekitar 34.000 jiwa.

Tsunami Tohoku di Jepang pada 11 Maret 2011 adalah salah satu yang paling mematikan dalam sejarah modern. Loncatan laut setinggi lebih dari 30 meter menyusul gempa 9.1 magnitudo memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 18.000 orang dan menyebabkan krisis nuklir di Fukushima, menjadikannya bencana alam termahal dalam sejarah.

Tsunami Sanriku pada 15 Juni 1896, yang dipicu oleh gempa berkekuatan 8.3 magnitudo, menghasilkan gelombang setinggi 38 meter yang merenggut 22.000 nyawa. Saat itu, banyak orang berkumpul untuk merayakan festival lokal, tak menyangka akan menghadapi ancaman sebesar itu.

Jepang juga mengalami Tsunami Nankaido pada 28 Oktober 1707, yang disebabkan oleh gempa dengan kekuatan 8.4 magnitudo. Gelombang tsunami setinggi 25 meter menerjang pesisir, menyebabkan sekitar 30.000 orang meninggal dunia.

Tsunami Chili Utara pada 13 Agustus 1868 akibat gempa 8.5 magnitudo menewaskan sekitar 25.000 orang setelah gelombang tsunami melintasi Pasifik, menghantam pesisir Amerika Selatan dan juga menjangkau Hawaii dan Jepang. Bencana ini menjadi pengingat akan betapa rentannya wilayah pesisir terhadap tsunami lintas samudera.

Tsunami Laut Enshunada pada 20 September 1498 terjadi setelah gempa berkekuatan 8.3 magnitudo, merenggut nyawa sekitar 31.000 orang. Peristiwa ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam catatan sejarah Jepang.

Bencana lain yang patut dicatat adalah Tsunami Messina di Italia pada 28 Desember 1908. Gelombang yang dihasilkan oleh gempa berkekuatan 7.1 magnitudo ini menewaskan antara 100.000 hingga 200.000 orang, menjadikannya salah satu bencana alam paling mematikan di Eropa.

Terakhir, Tsunami Kepulauan Ryukyu pada 24 April 1771 merupakan fenomena luar biasa dengan gelombang mencapai 85 meter. Gempa berkekuatan 7.4 magnitudo ini menghancurkan kepulauan tersebut dan menewaskan sekitar 12.000 orang.

Peristiwa-peristiwa tersebut memberikan gambaran betapa dahsyatnya dampak dari tsunami. Selain itu, harus diingat bahwa masih banyak wilayah rawan tsunami di dunia yang memerlukan perhatian lebih dalam hal sistem peringatan dini untuk mengurangi angka korban jiwa di masa mendatang. Memahami sejarah dan pola tsunami di masa lalu dapat membantu kita mempersiapkan diri menghadapi ancaman di masa depan.

Exit mobile version