OpenAI saat ini mengalami pertumbuhan signifikan dalam jumlah pengguna aplikasi ChatGPT, yang diperkirakan mencapai 700 juta pengguna aktif dalam waktu dekat. Meskipun angka tersebut terbilang mengesankan, OpenAI masih tertinggal jauh dibandingkan Google dalam hal pengguna aktif produk kecerdasan buatan (AI), dengan AI Overviews milik Google yang sudah memiliki sekitar 2 miliar pengguna. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi OpenAI dalam meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri AI.
Data dari OpenAI menunjukkan adanya lonjakan signifikan dalam jumlah pengguna ChatGPT. Wakil Presiden OpenAI, Nick Turley, mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut telah mengalami pertumbuhan empat kali lipat dibandingkan tahun lalu, dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif yang terdaftar. “Setiap harinya, orang-orang dan tim belajar, menciptakan, dan memecahkan masalah yang lebih sulit. Terima kasih kepada mereka yang telah membuat ChatGPT lebih bermanfaat,” puji Turley, seperti yang dilansir oleh TechCrunch.
Selain pertumbuhan pengguna, fitur-fitur baru juga memberi daya tarik tersendiri bagi pengguna. Pada bulan April, COO OpenAI, Brad Lightcap, mencatat bahwa lebih dari 130 juta pengguna telah membuat lebih dari 700 juta gambar dalam beberapa hari setelah peluncuran fitur tersebut. Saat ini, ChatGPT juga telah memiliki sekitar 5 juta pengguna bisnis berbayar, meningkat 3 juta pengguna dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan ini sebagian besar merupakan hasil dari semakin banyaknya perusahaan dan institusi pendidikan yang memanfaatkan aplikasi AI untuk keperluan mereka.
Meski demikian, rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna ChatGPT masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk Google. Menurut laporan dari firma intelijen pasar, Sensor Tower, pengguna ChatGPT menghabiskan rata-rata lebih dari 12 hari per bulan menggunakan aplikasi tersebut. Ini menunjukkan adanya keterlibatan pengguna yang tinggi, meskipun belum mampu menyaingi durasi penggunaan produk Google AI yang jauh lebih banyak.
Dalam konteks yang lebih luas, Google terus mendominasi pasar AI dengan produk AI Overviews yang sangat populer. CEO Alphabet, Sundar Pichai, mengidentifikasi bahwa produk ini memiliki sekitar 2 miliar pengguna bulanan di lebih dari 200 negara. Dengan demikian, AI Overviews menciptakan kesenjangan yang signifikan dalam hal adopsi dibandingkan ChatGPT. Pichai juga melaporkan bahwa Google Gemini, chatbot AI yang baru diluncurkan, telah berhasil menarik lebih dari 450 juta pengguna aktif bulanan.
Perbandingan ini jelas mencerminkan posisi Google yang sangat kuat di pasar AI. Dengan jangkauan yang luas dan berbagai fitur yang inovatif, Google berhasil menarik perhatian pengguna dari seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun OpenAI mengalami pertumbuhan, mereka masih perlu merumuskan strategi yang lebih agresif untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang telah mapan seperti Google.
Selain itu, dengan pertumbuhan pengguna yang masif, OpenAI berhadapan dengan tantangan dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas teknis infrastruktur mereka. Ketidakcukupan dalam menghadapi permintaan pengguna bisa menjadi kendala bagi mereka untuk terus melaju ke depan.
Penting untuk dicatat bahwa dalam dunia AI yang terus berubah, baik OpenAI maupun Google berada dalam posisi untuk terus berinovasi dan meningkatkan penawaran mereka. Semua indikator menunjukkan bahwa persaingan di antara keduanya akan semakin ketat seiring perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan pengguna.
Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat dinamika yang lebih menarik antara dua raksasa teknologi ini. Sementara OpenAI berusaha untuk memperkuat posisi mereka di pasar, Google menunjukkan bagaimana integrasi AI yang lebih luas dan beragam dapat menjadi faktor kunci dalam menarik lebih banyak pengguna. Dengan demikian, perjalanan OpenAI untuk menutup kesenjangan ini tentu memerlukan lebih dari sekadar pertumbuhan angka pengguna, tetapi juga peningkatan kualitas layanan dan inovasi produk yang berkelanjutan.





