Dua peneliti asal Indonesia, Hery Sutanto dan Aulia Arif Iskandar, telah berhasil menghadirkan inovasi yang signifikan di bidang kesehatan dan pangan. Dalam ajang Convention of Science, Technology, and Industry (STI) Indonesia 2025, mereka memperkenalkan inovasi minyak kemiri dan alat kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI) kepada Presiden Prabowo Subianto dan jajaran menteri.
Inovasi Minyak Kemiri
Hery Sutanto mengembangkan produk bernama Kemirich Gold, minyak nabati berbahan kemiri, yang diharapkan menjadi alternatif sehat dan solusi bagi ketahanan pangan nasional. Dalam keterangan pers, Hery menjelaskan, “Indonesia memiliki kekayaan hayati luar biasa. Kemiri adalah salah satu tanaman lokal yang murah dan melimpah, serta memiliki potensi nutritional yang bisa menyaingi minyak nabati impor.” Kemirich Gold kaya akan Omega 3, 6, 9, DHA, EPA, LA, dan Vitamin E. Ini bersifat baik untuk kesehatan jantung dan mendukung pertumbuhan anak-anak. Produk ini telah memperoleh sertifikasi halal dan izin edar dari BPOM RI, menunjukkan komitmennya terhadap standar kualitas dan keamanan.
Alat Kesehatan Berbasis AI
Sementara itu, Aulia Arif Iskandar memperkenalkan dua alat kesehatan yang berbasis AI, yaitu Dub-Dub Mini EKG dan Stetoskop Digital. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap deteksi dini penyakit jantung dan paru-paru. Aulia menyatakan, “Teknologi yang kami ciptakan bukan hanya canggih, tetapi juga bermanfaat dan dapat diakses oleh masyarakat luas, terutama di daerah dengan keterbatasan layanan kesehatan.”
Dub-Dub Mini EKG berfungsi sebagai perangkat portabel untuk mendeteksi irama jantung abnormal secara real-time. Alat ini dapat mengirimkan data ke aplikasi ponsel melalui Bluetooth, lengkap dengan fitur emergency alert dan telekonsultasi. Sementara itu, Stetoskop Digital memanfaatkan teknologi machine learning untuk menganalisis suara paru-paru, membantu tenaga medis dalam mendeteksi kondisi kesehatan paru-paru berdasarkan pola napas.
Kedua inovasi ini telah mendapatkan prestasi dari Kementerian Kesehatan RI, termasuk peringkat kedua dalam kategori inovasi alat kesehatan pada tahun 2019 dan predikat Produk Riset Alkes Unggulan Pertama pada tahun 2024. Ini membuktikan bahwa teknologi buatan lokal bisa berkontribusi nyata bagi sistem pelayanan kesehatan nasional.
Dampak dan Harapan
Dengan diperkenalkannya inovasi ini kepada Presiden, diharapkan akan ada pengakuan lebih luas terhadap potensi kearifan lokal dan teknologi canggih yang diciptakan oleh anak bangsa. Aulia menambahkan, “Kami berharap agar inovasi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dan membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia.”
Kombinasi inovasi pangan dan alat kesehatan ini mencerminkan upaya Indonesia dalam memaksimalkan sumber daya lokal sekaligus memenuhi standar global dalam kesehatan dan gizi. Investasi dalam penelitian dan pengembangan produk lokal diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Pemerintah diharapkan mendukung lebih lanjut pengembangan teknologi lokal ini agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. Melalui berbagai program sosialisasi dan akses pasar, diharapkan inovasi-inovasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, peran masyarakat dalam mendukung penggunaan produk lokal juga sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.
