Dunia medis baru saja dikejutkan dengan kelahiran bayi laki-laki bernama Thaddeus Daniel Pierce, yang lahir pada 26 Juli 2025. Keunikan kelahiran ini terletak pada fakta bahwa Thaddeus berasal dari embrio yang telah dibekukan selama lebih dari 30 tahun, tepatnya sejak Mei 1994. Dengan begitu, kelahiran Thaddeus memecahkan rekor dunia sebagai bayi yang lahir dari embrio beku tertua yang pernah ada.
Kisah luar biasa ini tidak hanya menyoroti kemajuan pesat dalam teknologi reproduksi, tetapi juga menyentuh harapan dan realitas sebuah keluarga. Orang tua Thaddeus, Lindsey dan Tim Pierce, telah menunggu selama tujuh tahun untuk menyambut kehadiran buah hati mereka ini. Bukti ketahanan embrio selama bertahun-tahun membuktikan kemampuan medis yang telah berkembang pesat.
Perjalanan embrio Thaddeus dimulai dari pasangan Linda Archerd dan suaminya pada awal tahun 1990-an, ketika mereka menjalani program fertilisasi in vitro (IVF) karena kesulitan memiliki anak. Dari proses tersebut, empat embrio berhasil dibuat. Satu embrio ditanamkan, dan lahirlah seorang anak perempuan yang kini berusia 30 tahun dan telah memiliki anak sendiri. Ini berarti, Thaddeus memiliki seorang kakak biologis yang usianya sebaya dengan orang tua angkatnya.
Setelah Linda mengalami perceraian dan memasuki masa menopause, ia memutuskan untuk tidak membuang sisa embrio yang ada. Ia memilih jalan adopsi embrio, dimana donor dapat memilih calon orang tua untuk embrio mereka. Melalui sebuah agensi adopsi Kristen, Linda memberikan embrionya kepada Lindsey dan Tim Pierce. Dari tiga embrio yang didonasikan, satu tidak selamat saat proses pencairan, dan dua lainnya ditransfer ke rahim Lindsey. Keberhasilan hanya terjadi pada satu embrio, yang kini lahir sebagai Thaddeus.
Bagi Lindsey dan Tim, kehadiran Thaddeus adalah keajaiban yang melampaui ekspektasi. “Kami tidak memulai proses ini dengan berpikir bahwa kami akan memecahkan rekor,” ujar Lindsey. “Kami hanya ingin memiliki seorang bayi.” Dia menambahkan bahwa meskipun persalinan yang mereka alami cukup sulit, mereka berdua merasa beruntung dan takjub memiliki bayi yang berharga ini.
Kelahiran Thaddeus mengetuk kembali perhatian pada rekor sebelumnya yang dipegang oleh si kembar Lydia Ann dan Timothy Ronald Ridgeway, yang lahir pada tahun 2022 dari embrio yang dibekukan selama 30 tahun. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa embrio dapat tetap viabel bahkan setelah disimpan selama puluhan tahun, menjadikan harapan baru bagi pasangan yang berjuang dengan infertilitas di seluruh dunia.
Di sisi lain, fenomena kelahiran ini juga memicu diskusi lebih mendalam tentang etika dan masa depan embrio beku. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1,5 juta embrio yang tersimpan di Amerika Serikat, mengundang pertanyaan mengenai pengelolaan dan potensi adopsi embrio di masa depan.
Cerita Thaddeus Daniel Pierce bukan hanya tentang teknologi dan ilmu kedokteran, namun juga tentang harapan dan kesempatan baru. Kelahirannya membuka jalan untuk pemahaman lebih lanjut mengenai masalah kesuburan dan potensi yang ada di balik embrio yang dibekukan. Dengan perkembangan ini, diharapkan lebih banyak pasangan yang menghadapi tantangan serupa dapat meraih cita-cita untuk memiliki keluarga.
