Kasus infeksi parasit pemakan daging atau cacing ulir yang baru-baru ini terkonfirmasi di Amerika Serikat (AS) telah menimbulkan alarm di kalangan petugas kesehatan dan masyarakat umum. Seorang individu di Maryland, yang baru saja kembali dari Guatemala, dilaporkan terinfeksi. Ini menandai pengembalian yang mengkhawatirkan dari parasit yang telah lama dianggap teratasi di AS. Informasi ini dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang juga telah memberi tahu otoritas kesehatan dan dokter hewan setempat mengenai situasi ini.
Cacing ulir, parasit yang bertelur di luka hewan berdarah panas, dapat menimbulkan dampak serius apabila tidak ditangani dengan cepat. Larva yang menetas menggali masuk ke dalam daging hidup dengan mulut tajamnya. Jika terlambat ditangani, infeksi ini bisa berakibat fatal, baik bagi hewan maupun manusia. Proses pengobatan memerlukan pengangkatan manual ratusan larva serta pembersihan luka secara intensif. Namun, risiko infeksi dapat diminimalisir jika terdeteksi sedini mungkin.
Konfirmasi kasus ini datang pada saat yang kritis ketika para peternak di AS sudah menghadapi tantangan berat dengan harga daging sapi yang berada pada level tertinggi dalam tujuh dekade terakhir, akibat kekurangan pasokan. Menurut laporan Reuters, Menteri Pertanian AS Brooke Rollins baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membangun fasilitas produksi lalat steril di Texas. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu memerangi wabah ulat sekrup yang semakin mendekati perbatasan AS.
Para pakar industri peternakan semakin khawatir bahwa kedatangan kembali parasit ini dapat mengguncang pasar daging dan memicu kerugian ekonomi yang signifikan. Sebagai contoh, diperkirakan kerugian mencapai USD 1,8 miliar di Texas saja jika wabah ini tidak dapat ditangani dengan baik. Situasi ini diperburuk oleh laporan dari Meksiko yang juga melaporkan kasus baru cacing ulir di Veracruz, sekitar 600 kilometer dari perbatasan AS. Akibatnya, perdagangan ternak di gerbang selatan negara tersebut terpaksa ditutup sementara.
Historisnya, parasit cacing ulir telah diberantas di AS pada tahun 1960-an melalui program pengendalian yang melibatkan pelepasan massal lalat jantan steril. Namun, kebangkitan kembali kasus infeksi ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan perlu diperbarui dan ditingkatkan agar tidak terjadi kembali.
CDC dan Departemen Kesehatan Maryland belum mengeluarkan komentar resmi mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini. Pada saat yang sama, pihak berwenang di AS dan Meksiko berupaya meningkatkan pemantauan dan pengendalian populasi parasit untuk melindungi kesehatan hewan dan manusia.
Kewaspadaan masyarakat dan tindakan proaktif dari pihak berwenang sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari cacing ulir yang dapat berakibat fatal. Edukasi mengenai bahaya infeksi dan tanda-tanda awal dari parasit ini menjadi sangat krusial, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan ke daerah endemis dan terlibat dalam peternakan. Pemerintah diharapkan segera merespons dengan tindakan tegas untuk menghindari petaka lebih lanjut dalam industri peternakan serta kesehatan masyarakat di AS.
