Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) berencana untuk meluncurkan sistem big data dan kecerdasan buatan (AI) yang akan memberikan pemantauan secara real-time terhadap operasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Sistem ini ditargetkan untuk beroperasi penuh pada Maret 2026. Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa inovasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai jaringan ekosistem digital dalam pemantauan dan pengelolaan koperasi.
Sistem baru ini akan mampu merekam berbagai aktivitas penting, seperti transaksi harian, stok bahan pokok, dan penjualan, dengan keakuratan yang tinggi. Hal ini tidak hanya memungkinkan pengawasan yang lebih baik, tetapi juga memberikan proyeksi kebutuhan barang di masa depan dan pergerakan stok dalam koperasi. "Paling lama Maret tahun depan. Semuanya terintegrasi. Memantau, real time," ujarnya dalam sebuah wawancara di Jakarta Selatan.
Pembangunan Ruang Monitoring Koperasi
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Kemenkop juga akan menciptakan ruang monitoring khusus di kantor mereka. Ruang ini diharapkan menjadi pusat pengelolaan dan pemantauan untuk semua koperasi yang terdaftar. Dengan demikian, pemerintah dapat dengan cepat mengetahui situasi stok di setiap koperasi dan segera mengatasi daerah-daerah yang mengalami kekurangan. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi barang dan memperbaiki pelayanan kepada anggota koperasi.
Transformasi Digital Koperasi
Budi Arie Setiadi menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari transformasi digital yang lebih luas untuk koperasi-koperasi di Indonesia. Sistem baru ini tidak hanya akan membantu dalam pengelolaan operasional koperasi, tetapi juga akan terintegrasi dengan platform Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa Merah Putih (Simkopdes) dan KDMP Mobile. Dengan terhubungnya berbagai platform ini, pengelolaan koperasi di tingkat desa diharapkan menjadi lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan anggota.
Tantangan dan Peluang Akses Internet
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan akses internet di beberapa daerah. Budi Arie mengakui bahwa terdapat sejumlah desa yang masih terisolasi. Namun, dia menggarisbawahi bahwa penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai tingkat yang tinggi. "Dari total populasi, hampir seluruhnya sudah terhubung dengan layanan data," katanya. Menurutnya, 330 juta orang di Indonesia telah menggunakan ponsel, dan sekitar 95% di antaranya menggunakan smartphone.
Meskipun terdapat beberapa desa yang belum mendapat akses internet, Budi optimis bahwa masalah ini dapat diatasi seiring dengan perkembangan teknologi, termasuk potensi penggunaan teknologi satelit untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses.
Manfaat Bagi Koperasi dan Komunitas Desa
Implementasi sistem big data dan AI di Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat membawa dampak positif bagi komunitas desa. Dengan pemantauan yang lebih baik, koperasi diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada anggota, mempercepat pengambilan keputusan, dan meminimalkan potensi kerugian akibat kurangnya informasi yang akurat. Selain itu, dengan teknologi ini, diharapkan koperasi dapat beradaptasi dengan dinamika pasar dan kebutuhan konsumen yang terus berubah.
Reformasi dan inovasi digital di sektor koperasi ini mungkin menjadi langkah penting untuk memodernisasi pertumbuhan dan keberlanjutan koperasi di Indonesia. Kemenkop berharap sistem ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi koperasi, tetapi juga bagi masyarakat desa secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan langkah strategis ini, Kemenkop mengukuhkan komitmennya untuk memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang selama ini menjadi bagian dari perhatian pembangunan nasional.





