Gerhana Bulan Sebagian Tampak, Warga Depok Gelar Salat dan Doa Bersama

Beberapa warga di Kota Depok, Jawa Barat, menggelar salat gerhana bulan pada Minggu malam, 7 September 2025. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Nur Albasyiroh yang terletak di kompleks Poin Mas, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas. Pengumuman untuk melaksanakan salat tersebut disampaikan melalui pengeras suara masjid, mengajak masyarakat untuk segera bersiap menuju masjid.

Fenomena gerhana bulan sebagian ini menjadi perhatian banyak orang. Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana akan berlangsung mulai malam hingga dini hari. Pada fase puncaknya, bulan tampak berwarna merah gelap akibat efek pembiasan cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi. Hal ini memberikan nuansa unik bagi warga yang menyaksikannya.

Pukul 23.37 WIB, observatorium Bosscha melakukan siaran langsung yang menampilkan proses gerhana bulan tersebut. Dalam tayangan tersebut, terlihat sebagian bulan mulai tertutup. Keberadaan teknologi modern memungkinkan masyarakat untuk mengikuti peristiwa ini secara langsung walaupun tidak dapat menghadiri lokasi secara fisik.

Gerhana bulan ini merupakan salah satu peristiwa alam langka yang selalu dinanti-nantikan. Menurut informasi dari BMKG, beberapa titik di Indonesia, termasuk Depok, memungkinkan masyarakat untuk menyaksikan kejadian ini dengan jelas. Pengamatan langsung adalah cara terbaik untuk menikmati keindahan alam yang menakjubkan ini.

Kegiatan Salat Gerhana

Salat gerhana bulan adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim saat fenomena gerhana terjadi. Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap ciptaan Allah, tetapi juga sebagai ajang untuk refleksi dan bersyukur atas keindahan alam. Dalam suasana salat, warga kota Depok serta jemaah lainnya bersatu dalam iman, menjalankan ibadah di tengah fenomena alam yang luar biasa ini.

Menurut data, banyak masjid di berbagai daerah di Indonesia turut menggelar salat serupa. Salat gerhana ini biasanya diawali dengan dua rakaat yang dilaksanakan secara berjemaah dan diakhiri dengan khutbah. Dalam khutbah ini, para imam mengingatkan jemaah akan kebesaran Tuhan dan keajaiban ciptaan-Nya.

Budaya dan Tradisi

Khusus untuk warga Depok, kegiatan salat ini tidak hanya menjadi ritual ibadah, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat. Melalui pengalaman berbagi dalam melaksanakan salat, warga Depok menunjukkan kepedulian dan solidaritas antar sesama. Banyak pihak berharap bahwa tradisi ini terus berlanjut sebagai bagian dari budaya lokal, sekaligus menyebarluaskan informasi dan pengetahuan tentang kebesaran ciptaan Tuhan.

Keberagaman Penonton

Masyarakat yang datang untuk menyaksikan gerhana bulan tidak hanya terdiri dari kalangan dewasa. Anak-anak dan remaja pun tampak antusias mengikuti fenomena ini. Sebagian dari mereka menggunakan teleskop untuk melihat lebih jelas proses berlangsungnya gerhana. Pengalaman ini menjadi kesempatan edukasi bagi generasi muda, mengenalkan mereka pada sains serta keindahan alam.

Fenomena yang Dapat Disaksikan

BMKG juga mencatat bahwa fenomena ini dapat dinikmati tanpa alat bantu, meskipun penggunaan teleskop bisa meningkatkan pengalaman melihat. Sementara itu, observasi pada berbagai platform media sosial juga memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak bisa keluar rumah untuk tetap terhubung dan menyaksikan peristiwa tersebut secara virtual.

Bagi penduduk Kota Depok, momen unik ini adalah sebuah pengalaman yang patut dikenang. Harapan akan salat gerhana menjadi salah satu ritus yang dijalani bersama seiring dengan hadirnya fenomena alam bersejarah seperti gerhana bulan. Sehingga, tak hanya menjadi ibadah, namun juga menjadi wadah untuk bersatu dalam kebesaran Sang Pencipta.

Exit mobile version