Perusahaan teknologi asal China, Tencent Holding Ltd., baru-baru ini mengumumkan komitmennya untuk memperluas kemitraan dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Pernyataan ini disampaikan oleh Dowson Tong, Senior Executive Vice-President dan CEO dari Cloud & Smart Industries Group, dalam acara Tencent Global Digital Ecosystem Summit (GDES) 2025 yang berlangsung di Shenzhen, China.
Tong menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai sektor di Indonesia. Setelah berhasil menjalin kemitraan strategis dengan GoTo Group, Tencent kini berfokus untuk merangkul lebih banyak perusahaan di berbagai industri, termasuk pembayaran, permainan, ritel, serta lembaga keuangan. "Kami akan terus bekerja sama dengan mereka, memahami kebutuhan mereka," ungkap Tong dalam presentasinya.
Untuk memperkuat basis layanannya di Indonesia, Tencent tidak hanya ingin menjadi penyedia layanan cloud publik, tetapi juga berupaya untuk menawarkan solusi perangkat lunak yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan olah data dan teknologi perusahaan. Dia menegaskan bahwa Tencent ingin menjadi pemain yang fleksibel dan siap menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku di setiap sektor industri.
Kerja sama awal antara Tencent dan GoTo Group menjadi contoh sukses dari upaya ekspansi bisnis Tencent di Asia Tenggara. Pada Juni 2025, Gojek Indonesia—sebuah entitas dalam GoTo Group—berhasil melaksanakan migrasi lebih dari 1.000 sistem mikroservice ke Tencent Cloud dengan lancar. Hal ini menunjukkan kemampuan Tencent dalam menyediakan infrastruktur AI dan cloud computing yang andal.
Infrastruktur Teknologi Modern
Dalam mendukung jalannya inovasi, Tencent Cloud memperkuat infrastrukturnya dengan memperluas wilayah layanan di Jakarta menjadi tiga zona ketersediaan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan reliability (keandalan) dan scalability (skalabilitas) bagi pengguna layanan di Indonesia. Menggunakan lebih dari 50 produk Tencent Cloud—termasuk Cloud Virtual Machine, Cloud Block Storage, dan Tencent Kubernetes Engine—migrasi ini dilakukan dengan persiapan yang teliti, termasuk pengujian dan simulasi yang menyeluruh.
Proses migrasi ini menggunakan metode teknologi migrasi panas yang memungkinkan transisi server secara mulus antar pusat data, mendukung lebih dari 10 jenis database dengan efisiensi replikasi, pemulihan bencana, dan kemampuan rollback. Keberhasilan migrasi ini terlihat dari waktu yang dicapai, di mana seluruh proses selesai dalam 4 jam dan 54 menit, satu jam lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan.
Peluang di Pasar AI Indonesia
Dengan pertumbuhan pesat industri teknologi di Indonesia, kehadiran Tencent di sektor AI bisa merebut pangsa pasar yang lebih besar. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor AI di Indonesia berpotensi tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan minat pemerintah Indonesia yang terus mendorong digitalisasi di berbagai lini industri.
Tong juga menyoroti pentingnya pemahaman mendalam akan kebutuhan lokal, dan mengajak perusahaan-perusahaan Indonesia untuk bergabung dalam kemitraan. "Kami ingin memahami kebutuhan spesifik masing-masing industri dan mencari solusi yang tepat untuk mereka," tambahnya.
Iklim bisnis yang mendukung dalam kolaborasi teknologi dan kecerdasan buatan semakin terbuka, terutama dengan adanya inisiatif pemerintah yang mendukung ekosistem digital. Tencent’s commitment to expanding its business in Indonesia, especially in AI, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing industri lokal.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil dan komitmen berkelanjutan, Tencent siap menjadi pemain kunci dalam membentuk masa depan teknologi di Indonesia. Fokus perusahaan ini terhadap pengembangan kemitraan menunjukkan potensi sinergi positif bagi kedua belah pihak dan industri secara keseluruhan.





