Riset Ungkap Perbedaan Darah pada Orang Berumur Lebih dari 90 Tahun

Orang yang berusia lebih dari 90 tahun semakin banyak di seluruh dunia, dan peneliti kini menemukan bahwa ada perbedaan signifikan dalam komposisi darah pada kelompok ini dibandingkan dengan mereka yang memiliki umur lebih pendek. Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal GeroScience menyoroti faktor-faktor kunci yang bisa menjelaskan fenomena ini, dengan menganalisis lebih dari 44.000 warga Swedia.

Dalam studi ini, peneliti melakukan pembandingan biomarker kesehatan yang dicatat sepanjang hidup antara individu yang mampu mencapai usia 100 tahun dengan mereka yang meninggal lebih awal. Dari 44.000 peserta, sekitar 2,7 persen, atau 1.224 orang, hidup hingga usia seratus tahun. Menariknya, sebagian besar, yaitu 85 persen, dari individu tersebut adalah perempuan. Temuan ini menunjukkan bahwa wanita memiliki potensi lebih tinggi untuk hidup lebih lama dibandingkan pria.

Biomarker Umur Panjang

Studi tersebut mencatat beberapa biomarker kesehatan kunci, termasuk kadar kolesterol dan glukosa, yang tampak berbeda pada individu berusia seratus tahun dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lebih muda. Secara khusus, peneliti menemukan bahwa kadar glukosa dan kreatinin yang lebih rendah berkaitan erat dengan kemampuan individu untuk mencapai usia 100 tahun. Kadar kreatinin, yang berkaitan dengan fungsi ginjal, serta asam urat—produk limbah yang dihasilkan dari pencernaan—menjadi indikator penting dalam penilaian kesehatan metabolisme.

Menurut peneliti, kesehatan metabolisme yang baik berhubungan dengan pilihan nutrisi yang lebih baik, dan ini berkontribusi pada umur panjang. Hal ini sejalan dengan dengan tesis bahwa menjaga keseimbangan nutrisi seumur hidup bisa memberikan dampak dramatis terhadap kesehatan di masa tua.

Gaya Hidup vs Genetika

Perdebatan mengenai pengaruh gaya hidup dibandingkan dengan faktor genetik dalam proses penuaan sudah berlangsung lama. Plato dan Aristoteles telah membahas topik ini lebih dari 2.300 tahun yang lalu. Studi ini menambah pemahaman kita tentang interaksi kompleks antara genetik dan pilihan gaya hidup. Walaupun genetik bisa menjadi faktor penentu, hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup dan pilihan kesehatan memiliki bobot yang tidak bisa diabaikan.

Fakta Menarik tentang Usia Panjang

  1. Jumlah orang berusia seratus tahun di dunia telah berlipat ganda setiap 10 tahun sejak 1970-an.
  2. Wanita menyumbang 85 persen dari populasi berusia seratus tahun di Swedia dalam studi ini.
  3. Penelitian ini memantau peserta selama periode 35 tahun untuk memperoleh data yang komprehensif.

Implikasi untuk Kesehatan Masyarakat

Temuan dari penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan bagi kebijakan kesehatan masyarakat. Memahami faktor-faktor yang mendukung umur panjang dapat membantu merancang program kesehatan yang lebih baik, dengan fokus pada nutrisi dan pencegahan penyakit.

Sementara penelitian ini memberikan cahaya baru tentang faktor kesehatan yang mempengaruhi umur panjang, masih banyak yang harus dipelajari. Perlu adanya penelitian lebih lanjut yang tidak hanya melihat dari perspektif kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial yang sering kali berkontribusi pada kualitas hidup di usia tua.

Pentingnya kolaborasi antara peneliti, praktisi kesehatan, dan pembuat kebijakan harus menjadi prioritas untuk mendorong penuaan yang sehat. Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan berbasis data, kita dapat membuka jalan untuk generasi yang lebih panjang dan lebih sehat.

Src: https://tekno.sindonews.com/read/1626203/613/riset-temukan-orang-yang-hidup-lebih-dari-90-tahun-punya-perbedaan-darah-1759104558?showpage=all

Berita Terkait

Back to top button