Menuju Bulan 2030: China Gaspol Uji Roket dan Pesawat Antariksa

China sedang melangkah menuju ambisi besar pendaratan manusia di bulan sebelum tahun 2030. Dalam beberapa bulan mendatang, berbagai uji coba, termasuk peluncuran roket Long March 10 dan pesawat ruang angkasa berawak Mengzhou, direncanakan berlangsung. Kesuksesan uji coba ini akan menjadi faktor penentu dalam melanjutkan rencana besar negeri Tirai Bambu di bidang luar angkasa.

Badan Antariksa Tiongkok, China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), telah menjalankan uji awal untuk sejumlah perangkat kritis. Roket Long March 10, yang dianggap sebagai tulang punggung misi berawak ke bulan, telah melalui dua kali uji statis tahap pertama. Rencananya, CASC akan melakukan uji api statis penuh dan uji terbang rendah dalam beberapa bulan ke depan.

Pesawat ruang angkasa Mengzhou juga tidak kalah penting dalam misi ini. Pada Juni 2025, pesawat tersebut sukses menjalani uji pad abort, suatu sistem penyelamatan darurat di landasan. Menurut target yang ditetapkan oleh badan antariksa berawak Tiongkok, China Manned Space Agency (CMSEO), uji in-flight escape test saat tekanan dinamis maksimum dijadwalkan sebelum akhir tahun ini, menegaskan fokus mereka pada keselamatan awak.

Perkembangan Roket dan Pesawat Antariksa

Roket Long March 10 nantinya akan menggunakan tiga tahap pertama yang digabung. Keberhasilan dalam uji terbang yang akan datang menjadi langkah besar bagi China untuk membawa manusia ke luar angkasa. Proyek ini tidak hanya fokus pada misi bulan; industri peluncuran roket Tiongkok kini semakin berkembang, dengan berbagai roket baru yang akan melakukan penerbangan perdana sebelum 2025 berakhir.

Salah satu roket baru adalah Long March 12A, yang sedang dikembangkan oleh Shanghai Academy of Spaceflight Technology. Roket ini dirancang agar dapat digunakan kembali dan telah sukses melakukan uji peluncuran tahap pertama dengan pendaratan vertikal di laut. Di sisi lain, Landspace juga merencanakan peluncuran roket Zhuque-3 yang menggunakan bahan bakar metana.

Persaingan dengan Negara Lain

Ambisi luar angkasa China tentunya meningkatkan persaingan global, terutama dengan Amerika Serikat yang menargetkan pendaratan astronot melalui program Artemis. Dalam konteks ini, sejumlah perusahaan swasta di China juga bersaing untuk menunjukkan keandalan sistem peluncuran mereka. Misalnya, Space Pioneer telah berhasil melakukan uji api tahap pertama untuk roket Tianlong-3.

Roket-rokek komersial seperti Kinetica-2 oleh CAS Space dan Pallas-1 oleh Galactic Energy juga ikut menyemarakkan persaingan ini. Gelombang uji coba ini menandakan bahwa industri luar angkasa China kian sibuk dan semakin berambisi untuk berkontribusi dalam proyek raksasa yang menyasar pasar global.

Mengandalkan Teknologi Mutakhir

China menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam mengejar target ini dengan berbagai proyek dan kemampuan teknologi yang terus berkembang. Uji coba terakhir yang sukses akan menjadi fondasi penting untuk mencapai misi pendaratan manusia di bulan. Keseluruhan rangkaian uji coba dan peluncuran ini menjadi indikator signifikan bagi kemajuan teknologi luar angkasa China.

Melihat kemajuan yang telah dicapai, banyak pihak menantikan apakah China bisa memenuhi janji pendaratan manusia di bulan pada tahun 2030. Ini tentu menjadi perhatian komunitas internasional, yang berharap untuk melihat bagaimana semua pengujian dapat berjalan tanpa kendala.

Dengan jadwal padat yang telah disusun, China perlu menunjukkan hasil yang memuaskan agar ambisi luar angkasa mereka dapat terwujud. Upaya ini tidak hanya akan memperkuat posisi Tiongkok dalam perlombaan luar angkasa, tetapi juga mengatur kembali dinamika geopolitik di masa depan. Seluruh dunia akan terus memantau perkembangan ini dengan seksama.

Source: www.suara.com

Exit mobile version