Tersembunyi di kedalaman laut sekitar Pulau Yonaguni, Jepang, terdapat struktur misterius yang telah menarik perhatian banyak peneliti dan penggemar arkeologi. Struktur ini sering disebut sebagai "Piramida Yonaguni" dan diyakini sebagai bagian dari reruntuhan kota kuno yang berusia sekitar 10.000 tahun. Pemahaman tentang asal-usul dan fungsi dari formasi ini masih menjadi bahan perdebatan yang hangat di kalangan para ahli.
Piramida Misterius di Bawah Laut
Studi mendalam oleh ahli biologi kelautan, Masaaki Kimura, menunjukkan bahwa struktur tersebut mencakup monumen besar yang menyerupai piramida bernada rumit, serta sisa-sisa konstruksi yang tampak seperti kuil, stadion, dan jalan. Kimura telah memetakan situs ini selama lebih dari 15 tahun dan meyakini bahwa struktur tersebut adalah warisan dari peradaban yang hilang, kemungkinan dibangun oleh suku Jōmon yang beraktivitas di pulau tersebut sejak 12.000 SM. Dia mengungkapkan, “Struktur terbesarnya tampak seperti piramida berundak monolitik rumit yang menjulang dari kedalaman 25 meter.”
Teori yang Bertabrakan
Meskipun ada argumen mendukung bahwa struktur ini adalah buatan manusia, tidak semua pakar sepakat. Robert Schoch, seorang profesor dari Universitas Boston, menyatakan bahwa Monumen Yonaguni tidak mungkin dibuat oleh tangan manusia. Dengan merujuk pada pemetaan geologi dan stratigrafi, ia menjelaskan bahwa formasi tersebut mengikuti pola alami dari batupasir yang pecah di sepanjang bidang, menghasilkan tepi yang lurus. Ini menunjukkan bahwa banyak dari struktur tersebut bisa jadi adalah hasil dari proses geologis alami, daripada karya manusia.
Asal Usul yang Tidak Jelas
Penemuan pertama kali struktur ini terjadi pada tahun 1986 ketika seorang penyelam lokal menemukan tangga yang terlihat hampir sempurna. Sejak saat itu, banyak teori bermunculan tentang asal usul dan tujuan dari struktur ini. Beberapa memperdebatkan bahwa ini adalah bagian dari Atlantis Jepang, sedangkan yang lain berargumen bahwa ini hanyalah formasi geologis yang kebetulan menyerupai arsitektur.
Pengaruh dan Penelitian Selanjutnya
Hampir 40 tahun setelah penemuan berlangsung, penelitian dan teori tentang Piramida Yonaguni terus berlanjut. Beberapa peneliti mengusulkan bahwa situs ini dapat menjadi tempat yang signifikan untuk mempelajari evolusi peradaban kuno di Jepang dan bagaimana manusia masa lalu berinteraksi dengan lingkungan laut.
Dengan kedua pandangan yang kuat, pencarian kebenaran tentang asal-usul Yonaguni tetap stagnan. Tim peneliti dan arkeolog terus berupaya untuk menemukan bukti lebih lanjut yang bisa menjelaskan pembentukan dan penggunaan struktur tersebut. Untuk saat ini, Piramida Yonaguni tetap menjadi teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan.
Tantangan di Masa Depan
Dalam konteks era informasi saat ini, penting bagi para peneliti untuk membagikan penemuan dan data mereka secara terbuka untuk mendorong diskusi lebih lanjut. Dengan semakin majunya teknologi selam dan pemetaan bawah laut, ada harapan bahwa kebenaran tentang Yonaguni akan terungkap suatu hari nanti. Penelitian lebih lanjut tidak hanya akan memperkaya pemahaman kita tentang sejarah peradaban kuno, tetapi juga berpotensi membuka objek wisata baru yang menarik bagi para pelancong dan peneliti di masa depan.
Sementara kebenaran masih misterius, keindahan dan kelangkaan struktur ini tetap menjadi daya tarik yang tak tertandingi bagi banyak orang, baik sebagai objek penelitian maupun sebagai keajaiban alam di bawah laut Jepang.
Source: tekno.sindonews.com
