Hewan dengan Napas Terburuk: Paus Bungkuk hingga Setan Tasmania Menghiasi Daftar

Di dunia hewan, bau mulut bukan sekadar urusan kecil. Beberapa spesies diketahui memiliki napas dengan aroma yang begitu menyengat, bahkan bisa membuat siapa pun yang menghirupnya merasa tidak nyaman. Meskipun kurangnya penelitian mendalam di bidang ini, beberapa hewan telah muncul sebagai pemenang dalam kategori “napas terburuk”.

Salah satu kandidat terkuat adalah paus bungkuk. Menurut Monterey Bay Aquarium, saat paus ini bernapas, semburan udara dari lubang di atas kepalanya dapat menghasilkan bau yang bisa dianggap sangat menyengat. Paus bungkuk mengonsumsi krill dalam jumlah besar, yang memiliki aroma amis dan dapat menyebabkan bau yang tak tertahankan saat dicerna. Seorang penulis, Douglas Fox, merasakan bau ini langsung ketika berada di Semenanjung Antartika. Ia menggambarkan aroma napas paus bungkuk sebagai campuran yang mematikan antara kentut dan ikan busuk.

Selain paus bungkuk, singa laut juga dikenal memiliki napas yang busuk. Hewan ini mengandalkan ikan sebagai pakan utama, yang menyebabkan sisa-sisa makanan dapat membusuk di mulut mereka. Hal ini menciptakan aroma yang sangat menyengat, mirip dengan bau paus bungkuk.

Burung nasar, yang terkenal sebagai pemakan bangkai, juga memiliki reputasi bau mulut yang sangat buruk. Ketika terancam, burung ini bisa memuntahkan isi perutnya untuk melindungi diri, dan aroma muntah tersebut dapat membuat mata perih dan hidung terbakar. Kombinasi antara daging busuk dan muntahan membuat bau ini jauh dari kata menyenangkan.

Setan Tasmania, yang merupakan hewan asli Australia, tidak mau kalah dalam hal bau mulut. Aroma dari kelenjar tubuhnya, yang dikeluarkan saat merasa terancam, dapat terbilang tajam dan menyengat. Kebiasaan hewan ini yang memakan daging membusuk juga menyebabkan napasnya tidak sedap. Dengan pola makan yang tidak umum, setan Tasmania menambah daftar hewan dengan napas paling buruk.

Faktor utama penyebab bau mulut yang kuat ini biasanya terkait dengan kebiasaan makan mereka dan kebersihan mulut yang buruk. Sangat sulit bagi hewan-hewan ini, yang berada di alam liar, untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut mereka. Sisa makanan yang terjebak di gigi atau lidah dapat membusuk, menciptakan aroma tak sedap yang menyertainya.

Dalam dunia yang penuh dengan berbagai spesies, mungkin sulit untuk menentukan mana yang mendapatkan gelar “napas terburuk”. Namun, hewan-hewan yang telah disebutkan jelas menghadirkan tantangan bagi siapa pun yang berani mendekat. Data dan kesaksian dari para ilmuwan serta pengamat satwa menunjukkan bahwa masalah bau napas ini bukan hanya fenomena konyol semata, melainkan dapat menjadi hal yang serius di dunia hewan.

Meskipun dibandingkan dengan manusia yang menghadapi masalah serupa dalam kebersihan mulut, hewan-hewan ini menunjukkan betapa berbeda dan uniknya cara mereka mengatasi masalah kesehatan mulut. Akhirnya, dunia hewan terus melanjutkan pelajaran berharga tentang ekosistem dan adaptasi, dengan bau napas yang unik sebagai salah satu bagian dari kisah tersebut.

Source: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button