Klaim bahwa batu meteor dapat menyembuhkan berbagai penyakit saat ini banyak dibicarakan, terutama di media sosial. Pendukung teori ini meyakini bahwa batu yang berasal dari luar angkasa ini memiliki energi kosmik yang mampu menyeimbangkan tubuh atau bahkan menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan. Namun, fakta ilmiah menunjukkan sebaliknya, dengan tidak adanya bukti yang mendukung klaim tersebut.
Menurut NASA, meteor adalah cahaya yang muncul ketika meteoroid masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar akibat gesekan udara. Jika sebagian dari benda tersebut bertahan dan jatuh ke permukaan, maka itu disebut meteorite atau batu meteor. Batu meteor mengandung logam seperti besi dan nikel serta mineral unik lainnya yang jarang ditemukan di Bumi. Walau begitu, batangan ini menarik bagi penelitian astronomi, bukan untuk pengobatan.
Penting untuk memahami bahwa meskipun penelitian seperti yang dilakukan NASA dan ilmuwan Jepang menunjukkan batu meteor mengandung molekul organik seperti hexamethylenetetramine (HMT), yang dapat memicu pembentukan bahan kimia dasar kehidupan seperti formaldehida dan amonia, hal ini tidak ada kaitannya dengan khasiat medis. Molekul tersebut lebih banyak berfungsi sebagai alat untuk memahami potensi pembentukan kehidupan di alam semesta, bukan untuk terapi penyakit.
Selain itu, studi-studi sebelumnya mendapati beberapa meteor juga mengandung asam amino dan senyawa organik lainnya. Namun, ilmuwan memperingatkan bahwa zat tersebut dapat terbentuk secara alami dan mungkin terkontaminasi ketika berada di Bumi. Hingga saat ini, tidak ada jurnal ilmiah atau lembaga kesehatan resmi yang mendukung klaim bahwa batu meteor bisa menyembuhkan penyakit. Para peneliti menegaskan bahwa batu meteor bukanlah bahan biologis dan tidak memiliki senyawa aktif yang dapat berinteraksi dengan tubuh manusia.
Lebih lanjut, beberapa batu meteor bahkan dapat mengandung logam berat, debu kosmik, atau unsur radioaktif yang berpotensi berbahaya. Menggunakan atau merendam batu meteor tanpa analisis laboratorium dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti keracunan karena logam berat atau paparan radiasi. Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya berhati-hati terhadap klaim-klaim yang menyebutkan kekuatan penyembuhan dari batu meteor.
Risiko Menggunakan Batu Meteor untuk Pengobatan
Sebelum mempercayai klaim mistis atau spiritual tentang khasiat batu meteor, penting untuk memahami beberapa risiko yang mungkin timbul:
- Kontaminasi zat berbahaya: Batu meteor dapat membawa partikel kosmik, logam berat, atau senyawa kimia yang reaktif.
- Tidak ada standar medis: Saat ini tidak terdapat uji klinis, dosis, atau mekanisme kerja yang mendukung klaim penyembuhan menggunakan batu meteor.
- Potensi unsur radioaktif: Beberapa meteor mengandung elemen yang dapat memancarkan radiasi, yang berbahaya bagi kesehatan.
- Penipuan komersial: Banyak batu biasa yang dipasarkan sebagai batu meteor penyembuh tanpa bukti keaslian ilmiah.
Berdasarkan tinjauan ini, hingga sekarang belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa batu meteor dapat digunakan untuk mengobati penyakit. Meskipun batu meteor mengandung unsur logam dan molekul organik yang menarik untuk penelitian luar angkasa, penting untuk diingat bahwa batu tersebut tidaklah obat. Bahkan, penggunaannya dapat membawa risiko bagi kesehatan jika tidak didasarkan pada penelitian yang memadai.
Dengan segala informasi ini, publik diharapkan lebih kritis dan berhati-hati dalam memercayai berbagai klaim penyembuhan yang tidak didukung oleh bukti ilmiah. Ketidakpahaman akan sifat fisik dan kimia batu meteor dapat berujung pada keputusan yang merugikan bagi kesehatan.
Source: www.beritasatu.com
