Pecinta astronomi dan penggemar langit malam, bersiaplah! Pada tanggal 8 Oktober 2025, langit Indonesia akan menyajikan dua fenomena alam yang menarik: puncak Hujan Meteor Draconid dan sisa keindahan Supermoon. Keduanya menjanjikan pengalaman menakjubkan yang sayang untuk dilewatkan, terutama bagi mereka yang memiliki ketertarikan pada keindahan langit.
Hujan Meteor Draconid yang akan mencapai puncaknya pada malam tersebut, terjadi ketika Bumi melintasi jejak puing dari Komet 21P/Giacobini-Zinner. Meskipun tergolong sebagai hujan meteor minor, dengan rata-rata intensitas sekitar 5-10 meteor per jam, Draconid dikenal sering memberikan kejutan. Pada tahun-tahun sebelumnya, hujan meteor ini pernah mengalami lonjakan luar biasa hingga mencapai ribuan meteor per jam, meski fenomena itu sangat jarang dan sulit diprediksi.
Waktu puncaknya diperkirakan akan berlangsung pada malam 8 Oktober, dengan asal radian dari rasi Draco di langit utara. Meskipun antusiasme terhadap fenomena ini tinggi, ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi: cahaya Bulan yang sangat terang. Sebab, hanya sehari sebelumnya, pada 7 Oktober 2025, akan terjadi Bulan Purnama perigee, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Supermoon, yang membuat Bulan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.
Pada 8 Oktober 2025, pukul 19.35 WIB, Bulan akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi. Ini adalah waktu yang ideal untuk mengabadikan keindahan Bulan, meskipun cahayanya yang sangat terang dapat mengganggu pengamatan meteor yang lebih redup. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin menyaksikan hujan meteor ini, mencari lokasi dengan minim polusi cahaya adalah langkah yang sangat disarankan.
Tidak hanya pemandangan dari luar angkasa yang menarik perhatian, beberapa wilayah di Indonesia juga akan menyaksikan fenomena lokal unik bernama Hari Tanpa Bayangan. Fenomena ini terjadi ketika Matahari berada tepat di atas kepala, yang mengakibatkan bayangan benda tegak seolah-olah “menghilang” selama beberapa saat. Menurut data dari BMKG, Hari Tanpa Bayangan diperkirakan akan terjadi di beberapa lokasi, seperti Serang pada pukul 11.42.56 WIB dan Jakarta Utara sekitar pukul 11.39 WIB. Walaupun berlangsung singkat, hanya 1-2 menit, fenomena ini menjadi tambahan menarik di hari yang sudah dipenuhi oleh pemandangan langit yang menakjubkan.
Momen tersebut adalah kesempatan emas untuk mempersiapkan kamera dan menemukan ruang terbuka yang baik untuk menyaksikan secara langsung dua peristiwa menarik ini. Dengan kombinasi antara Hujan Meteor Draconid dan pesona Supermoon, malam tersebut menjanjikan keindahan yang tiada duanya untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Tentu saja, bagi pemula yang ingin mengamati hujan meteor, persiapan adalah kunci. Menggunakan aplikasi astronomi yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi langit malam dan waktu terbaik untuk melihat akan sangat berguna. Selain itu, pastikan untuk mengajak teman atau keluarga agar pengalaman ini menjadi lebih berkesan.
Dengan sekian banyak fenomena menarik di langit pada 8 Oktober 2025, jangan sampai Anda melewatkan momen langka ini. Perhatikan prediksi cuaca dan siapkan diri Anda dengan baik untuk menyaksikan keajaiban alam yang tak terduga ini. Selamat mengamati!
Source: www.suara.com





