Ahli Bedah Mendadak Jadi Maestro Piano Setelah Tersambar Petir: Kisah Inspirasional

Dalam sebuah kisah yang menyentuh, ahli bedah ortopedi Tony Cicoria mengalami perubahan hidup yang luar biasa setelah ia tersambar petir pada tahun 1994. Insiden hampir fatal ini tidak hanya mengubah nasibnya, tetapi juga menghantarkannya pada bakat musik yang sama sekali tidak pernah ia duga sebelumnya.

Tony Cicoria, yang lahir pada tahun 1952 dan mendalami olahraga medis, pernah merasa jauh dari dunia musik. Di usia tujuh tahun, ia sempat mendaftar les piano, namun berhenti setelah satu tahun. Kesibukannya sebagai ahli bedah, sambil membesarkan tiga anak, membuatnya menjauh dari piano hingga peristiwa dramatis itu terjadi saat ia sedang berpiknik di Danau Sleepy Hollow, New York.

Saat Cicoria mengangkat gagang telepon untuk menghubungi ibunya, sambaran petir menghantam saluran telepon dan mengalirkan listrik ke tubuhnya. Insiden itu membuatnya terlempar keluar dari bilik telepon dan pingsan. “Itu pengalaman hampir mati,” katanya ketika mengenang saat-saat tersebut.

Setelah insiden tersebut, ia mengalami rasa sakit hebat dan perubahan mendalam dalam dirinya. Dalam beberapa minggu pasca-kecelakaan, Cicoria merasakan dorongan tidak biasa yang mengarahkannya untuk mendengarkan musik klasik. Menariknya, ia membeli CD karya Chopin dan mulai mendengarkannya berulang kali, meskipun awalnya tangannya terasa kaku untuk bermain piano.

Mimpi yang Menginspirasi Karya

Setelah dua bulan, Cicoria mulai bermimpi secara rutin tentang dirinya yang duduk di atas panggung dan memainkan musik ciptaannya. Mimpi-mimpi ini menginspirasi lahirnya karya pertamanya, The Lightning Sonata. Musik pun menjadi obsesi barunya; ia menghabiskan waktu hampir sepanjang hari untuk berlatih piano, terkadang hingga tengah malam, setelah bekerja di rumah sakit.

Namun, obsesi ini tidaklah tanpa konsekuensi. Keterlibatannya yang mendalam dalam musik mengakibatkan jarak dengan keluarganya, bahkan berujung pada perceraian pada tahun 2004. Istrinya merasa tidak tahan dengan ketertarikan Cicoria terhadap musik yang tiba-tiba itu.

Fenomena Unik di Dunia Neurologi

Kisah Cicoria menarik perhatian ahli saraf terkenal, Oliver Sacks, yang meneliti fenomena langka yang dialami Cicoria dan menjelaskannya dalam bukunya, Musicophilia. Sacks mendeskripsikan keadaan ini sebagai "musicophilia mendadak," di mana seseorang mengalami dorongan kuat terhadap musik setelah mengalami cedera otak. Ia mengungkapkan bahwa sambaran petir tersebut mungkin telah mengaktifkan area spesifik di lobus temporal otak Cicoria, yang berfungsi dalam pengolahan emosi dan musik.

Menurut Sacks, pengalaman mendekati kematian yang dialami Cicoria juga bisa menambah kepekaannya terhadap musik, membuatnya lebih kreatif. “Pengalaman mendekati kematian mungkin juga membuatnya lebih sensitif dan kreatif,” ujar Sacks.

Kehidupan Baru Sebagai Musisi

Sejak kisahnya dipublikasikan dalam buku Sacks, Cicoria mendapatkan popularitas yang luar biasa. Pada tahun 2008, ia tampil dalam konser besar yang disiarkan oleh BBC dan televisi Jerman, serta menerima undangan untuk tampil di American Arts Center dari Universitas New York. Ia mulai menggubah banyak karya besar, termasuk simfoni dan konserto, serta menarik jutaan penonton di seluruh dunia.

Saat ini, Cicoria masih aktif dalam praktisi medis di St. Joseph Healthcare, sambil berbagi pengalamannya yang menakjubkan dalam podcast dan media sosial. Pada 2024, dia merilis buku baru berjudul On the Other Side of Life, menjelaskan hubungan antara pengalaman mendekati kematian dengan dunia musik.

Cicoria membuktikan bahwa hidup bisa berubah secara drastis dalam sekejap, dan bakat terpendam bisa muncul dari situasi yang paling tidak terduga. Dengan semangat yang tak pernah padam, ia menunjukkan kepada dunia bahwa petir dapat menjadi awal dari kehidupan kedua yang penuh makna.

Source: www.beritasatu.com

Exit mobile version