
Dua gempa bumi besar yang diprediksi akan terjadi bersamaan di wilayah pertemuan lempeng tektonik Pasifik dengan lempeng Amerika Utara menjadi perhatian utama kalangan ilmuwan. Zona subduksi Cascadia, yang membentang dari Vancouver di Kanada hingga California utara, berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 9 skala Richter. Penemuan ini menyoroti risiko besar yang dihadapi daerah tersebut, mengingat kemungkinan terjadinya reaksi berantai yang dapat memicu gempa bumi di patahan San Andreas di California Selatan.
Zona subduksi Cascadia merupakan lokasi di mana lempeng kecil Juan de Fuca terus didorong ke bawah lempeng Amerika Utara. Proses ini menyebabkan akumulasi tekanan yang sangat besar. Menurut ahli geologi, ini bisa menghasilkan gempa bumi megathrust yang setara dengan gempa bumi paling kuat yang tercatat. Meskipun diketahui bahwa area ini memiliki potensi menghasilkan bencana besar, banyak orang belum sepenuhnya menyadari besarnya ancaman yang ada.
“Agak sulit untuk melebih-lebihkan seperti apa gempa bumi berkekuatan M9 di Pasifik Barat Laut,” ungkap peneliti dari Oregon State University, Goldfinger. Ia menambahkan bahwa kemungkinan terjadinya gempa San Andreas setelah gempa di Cascadia bagaikan “adegan film.” Wilayah ini memiliki panjang sekitar 1.100 kilometer dengan lempeng Juan de Fuca berukuran sekitar 250.000 km², yang masih tersisa dari Lempeng Farallon.
Lempeng Juan de Fuca adalah salah satu sisa terakhir dari dasar Samudra Panthalassa, yang pernah mengelilingi Pangea. Meski lempeng ini dianggap kecil jika dibandingkan dengan lempeng-lempeng raksasa lainnya, pertemuannya dengan lempeng Amerika Utara menciptakan kondisi yang sangat berbahaya. Ketika lempeng-lempeng ini bergerak mendekati satu sama lain, gesekan di titik kontak terus meningkat hingga tekanan melampaui batas dan memicu gempa yang kuat.
Penting untuk dicatat bahwa gempa bumi megathrust ini merupakan fenomena yang dihasilkan selama dua lempeng bertabrakan di suatu zona subduksi. Dalam panduan dari Earthquakes Canada, gempa bumi megathrust adalah yang paling kuat di antara semua jenis gempa. Contohnya, gempa bumi terakhir di Cascadia diperkirakan berkekuatan 9, dan untuk perbandingan, gempa megathrust di Chili pada tahun 1960 memiliki kekuatan 9,5.
Meskipun banyak yang berasumsi bahwa gempa bumi besar di Cascadia akan langsung memicu aktivitas di patahan San Andreas, Goldfinger dan timnya mendapati bahwa ini tidak selalu terjadi. Dalam survei seismik yang mereka lakukan, yang awalnya bertujuan untuk mengeksplorasi catatan sedimen jangka panjang, penemuan ini menunjukkan hubungan yang lebih kompleks antara pergerakan lempeng.
Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk meningkatkan kesadaran akan resiko gempa bumi di wilayah pesisir Pasifik. Mengingat bahwa wilayah ini adalah salah satu yang paling aktif secara seismik, langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan menjadi sangat penting. Masyarakat perlu diberi informasi tentang cara siap menghadapi situasi darurat, termasuk penyediaan tempat evakuasi dan rencana komunikasi yang jelas.
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai aktivitas seismik di wilayah ini terus meningkat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme pergerakan lempeng tektonik dan kemungkinan bencana yang dapat terjadi, para ilmuwan berharap bahwa prediksi dan persiapan umat manusia terhadap gempa bumi dapat ditingkatkan.
Sementara penelitian tentang gempa bumi ini terus berlanjut, kesadaran dan kesiapan masyarakat tetap menjadi aspek penting dalam mengurangi dampak potensi bencana yang dapat terjadi di masa depan.
Source: tekno.sindonews.com





