DBS Foundation Indonesia meluncurkan Coding Camp 2026 dengan target ambisius, yaitu melatih 70.000 talenta digital baru. Program ini bertujuan menjawab kebutuhan tenaga kerja digital yang terus meningkat di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, yang diperkirakan mencapai lebih dari US$600 miliar pada tahun 2030. Dalam konteks ini, kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan talenta digital yang terampil masih menjadi isu utama, di mana Indonesia memerlukan sekitar 23 juta tenaga kerja digital.
Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, menyatakan bahwa Coding Camp kali ini adalah penyelenggaraan keempat. “Kami ingin menjembatani generasi muda dalam menghadapi tantangan digital di masa kini dan mendatang,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta. Program ini berhasil menjangkau lebih banyak kaum muda, khususnya dari latar belakang kurang mampu, perempuan, dan penyandang disabilitas, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong inklusivitas.
Sejak dimulai pada tahun 2023, Coding Camp telah melatih lebih dari 177.000 peserta dengan tingkat kelulusan mencapai 65%. Para peserta diharapkan dapat menghasilkan proyek akademis yang berkontribusi untuk memecahkan masalah sosial di lingkungan mereka. Pada tahun lalu, lebih dari 57.000 anak muda terlibat dalam program ini, dan mereka berhasil menghasilkan 482 proyek.
Program Coding Camp diadakan dalam kerja sama dengan Dicoding, yang juga fokus pada peningkatan literasi digital dan keuangan. Tahun ini, program pelatihan telah diperluas menjadi 900 jam belajar dalam waktu enam bulan, dibandingkan dengan 300 jam pada tahun sebelumnya. Peserta pun bisa mendapatkan kredit semester (SKS) yang diakui untuk program ini.
“Lebih dari 100 karyawan Bank DBS, termasuk manajemen senior, berperan sebagai instruktur untuk memastikan setiap lulusan siap untuk terjun ke dunia kerja,” tambah Mona. Kontribusi waktu dari karyawan dan manajemen DBS mencapai lebih dari 2.800 jam sebagai sukarelawan pengajar.
Untuk Coding Camp 2026, program akan menawarkan tiga bidang pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri, yaitu AI Engineering, Data Science, dan Full Stack & Web Development. Mona juga mengharapkan 70% peserta dapat lulus dan mencapai lebih dari 400 karya digital yang inovatif. Selain itu, sebanyak 10.000 peserta diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan praktik literasi finansial mereka.
Pendaftaran untuk Coding Camp 2026 dibuka pada 21 Oktober 2025 hingga 18 Desember 2025 bagi siswa SMK, dan hingga Januari 2026 untuk mahasiswa. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang bertujuan untuk memberikan akses belajar teknologi yang merata di berbagai daerah di Indonesia.
“Semua yang dibutuhkan adalah disiplin dari para peserta. Kami berharap mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk maju dan mendapatkan lebih banyak peluang kerja di industri digital,” ungkap Narenda Wicaksono, CEO Dicoding. Melalui inisiatif ini, DBS Foundation berharap dapat menjawab tantangan perekonomian digital dengan mempersiapkan generasi muda menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks dan kompetitif.
Source: teknologi.bisnis.com





