Supermoon 5 November 2025: 3 Fakta Menarik Jarak Dekat, Bulan Makin Besar dan Terang!

Supermoon yang terjadi pada 5 November 2025 adalah fenomena astronomi yang menarik perhatian banyak orang. Ini adalah saat di mana Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi, yang dikenal sebagai perigee. Momen ini diperkirakan akan menyajikan pemandangan Bulan yang tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibandingkan dengan Bulan pada umumnya.

Fenomena ini akan terlihat jelas di langit pada malam 5 dan 6 November 2025. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fase Purnama akan mencapai puncaknya pukul 20.19 WIB. Pengamatan akan lebih optimal setelah Bulan terbit pada sore hari menjelang malam. Jarak Bumi ke Bulan saat Supermoon adalah sekitar 356.980 km.

1. Ukuran Bulan yang Lebih Besar

Ukuran Bulan saat Supermoon akan terlihat lebih besar. Saat Purnama Perige pada 5 November, semi-diameter Bulan akan mencapai 16′ 43,87", jauh lebih besar dibandingkan dengan semi-diameter Bulan pada 13 April 2025 yang hanya 14′ 42,65". Dengan ukuran yang lebih besar, tampilan Bulan saat Supermoon menjadi lebih menonjol di langit malam.

Meskipun perbedaan ukuran 14 persen tidak terasa signifikan, banyak orang akan merasakan bahwa Bulan terlihat lebih megah dan menawan. Dengan pencahayaan yang lebih baik, Supermoon akan memberikan nuansa yang berbeda pada langit malam.

2. Pengaruh pada Pasang Surut

Fenomena Supermoon juga berpengaruh pada pasang surut laut. Ketika Bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi, tarikan gravitasi Bulan akan kuat, yang berkontribusi pada pasang surut tertinggi. Posisi ini terjadi saat Bulan purnama, yang berarti Bumi, Bulan, dan Matahari dalam posisi hampir sejajar.

Saat pasang tertinggi terjadi, efek gravitasi Bulan akan menyebabkan air laut menggembung di kedua sisi Bumi, yaitu sisi terdekat dan terjauh dari Bulan. Proses ini terjadi karena adanya interaksi gravitasi yang kuat, di mana air laut tidak hanya terdorong di sisi terdekat saja, tetapi juga di sisi terjauh. Ini adalah penjelasan mengapa kita mengalami variasi pasang surut yang signifikan saat Supermoon terjadi.

3. Banyak Nama untuk Supermoon

Di dunia barat, Supermoon juga dikenal dengan berbagai nama unik. Beberapa sebutan seperti Bulan Berang-Berang, Bulan Es, dan Deer Rutting Moon memberikan gambaran tentang kebiasaan di alam. Nama-nama tersebut berasal dari tradisi dan budaya setempat.

Misalnya, Bulan Berang-Berang dinamai demikian karena waktu ini adalah saat berang-berang bersembunyi di sarang mereka setelah mengumpulkan makanan untuk musim dingin. Juga, pada masa lalu, bulan ini menjadi waktu yang baik untuk menangkap berang-berang demi bulunya yang tebal.

Secara keseluruhan, Supermoon 5 November 2025 adalah peristiwa yang tidak boleh dilewatkan. Dari ukuran Bulan yang lebih besar hingga pengaruhnya pada pasang surut laut, serta banyaknya sebutan yang ada, fenomena ini menjanjikan pengalaman yang menarik untuk para pengamat langit. Pastikan untuk mengatur waktu dan tempat yang tepat untuk menyaksikan keindahan langit pada malam tersebut.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button