Fosil Hidup Ditemukan di Sungai Mississippi: Penemuan Mengejutkan Saat Banjir Melanda

Dataran banjir Sungai Mississippi kembali mencuri perhatian. Sebuah penemuan luar biasa terjadi saat seorang peneliti menemukan ikan aligator gar terbesar yang pernah tercatat. Penemuan ini terjadi di tengah banjir yang melanda wilayah tersebut.

Ikan aligator gar, secara ilmiah dikenal sebagai Atractosteus spatula, adalah spesies gar terbesar yang masih hidup. Dr. Solomon David, seorang ahli yang akrab dengan ikan ini, berhasil menangkap ikan sepanjang 240 sentimeter dan bertubuh sangat berat, sekitar 136 kilogram. Penemuan ini bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga menyoroti sifat luar biasa dari spesies ini.

Pesan yang dibagikan Dr. David melalui platform X dan Bluesky menampilkan foto-foto ikan tersebut. Ia bahkan menyebut ikan itu sebagai “raksasa”. “Ini adalah ikan gar terpanjang yang pernah saya temui,” kata David. Keberhasilan timnya dalam menangkap dan melepaskan kembali ikan ini menandai penemuan yang signifikan.

Beranjak dari sisi fisik, ikan aligator gar memiliki morfologi rahang yang unik. Pola gigi dan ukuran sirip menunjukkan bahwa ikan ini mungkin berusia antara 50 hingga 90 tahun. Ini menunjukkan bahwa ikan ini tumbuh sangat lambat setelah mencapai panjang 1,8 meter. Umumnya, spesies ini mampu bertahan hidup lebih dari 100 tahun.

Salah satu aspek menarik dari penemuan ini adalah munculnya hibrida antara ikan aligator gar dan longnose gar. Hibrida ini merupakan hasil dari kelompok-kelompok yang terisolasi secara genetik. Dr. David menyatakan bahwa pemisahan terakhir nenek moyang mereka terjadi sekitar 100 juta tahun lalu. “Ini menjadi salah satu pemisahan induk tertua yang teridentifikasi di antara hewan, tumbuhan, dan jamur,” ujar David.

Hibrida yang ditemukan oleh mahasiswa pascasarjana Kati Wright dari Nicholls State University menambah pentingnya penelitian ini. Walaupun hibrida ini tergolong langka, keberhasilannya menemukan satu ekor di saat bersamaan dengan penelitian adalah sebuah keajaiban. Temuan ini menunjukkan bahwa evolusi ikan gar berjalan lambat, sesuatu yang sering kali diabaikan.

Pengetahuan tentang ikan aligator gar dan kerabatnya sangat penting. Banyana Dr. David bahwa ikan ini sering dianggap sebagai “ikan sampah”. Namun demikian, mereka menyimpan banyak informasi berharga tentang kesehatan ekosistem. Keanekaragaman spesies yang rendah pada ikan gar mungkin disebabkan oleh kemampuan perbaikan DNA yang efisien.

Penemuan ini dapat membuka pintu baru dalam penelitian kesehatan manusia dan kemungkinan pengobatan kanker. Ikan yang awalnya dianggap remeh kini menjadi subjek penelitian yang menarik. Ini menunjukkan bagaimana ekosistem yang tampaknya biasa dapat menyimpan keajaiban yang luar biasa.

Sungai Mississippi mungkin dikenal sebagai rumah dari ikan aligator gar. Namun, penemuan ini juga berfungsi sebagai pengingat akan kekayaan biodiversitas yang ada di dalamnya. Penelitian terus berlanjut untuk menjaga kelestarian spesies ini.

Keberadaan ikan aligator gar di aliran sungai yang terancam oleh perubahan iklim semakin menegaskan pentingnya menjaga lingkungan. Penelitian ke depan diharapkan dapat membantu mengenali lebih banyak tentang spesies ini dan dampaknya terhadap ekosistem. Penemuan Dr. David bukan hanya penemuan individu, tetapi sebuah sinyal penting tentang keanekaragaman hayati yang perlu dilestarikan.

Baca selengkapnya di: tekno.sindonews.com
Exit mobile version