Badan Antariksa Eropa (ESA) menghadapi tantangan besar dalam penyediaan makanan untuk misi luar angkasa yang jauh. Dalam usaha ini, mereka mengembangkan inovasi unik: makanan yang terbuat dari udara dan urine astronot. Proyek ini dikenal dengan nama HOBI-WAN, yang merupakan akronim dari “hydrogen oxidizing bacteria in weightlessness as a nutritional source”.
Proyek HOBI-WAN bertujuan untuk menguji kelayakan bubuk protein bernama Solein. Bubuk ini dihasilkan melalui proses bioteknologi yang hanya memanfaatkan mikroba, udara, dan listrik. Solein memanfaatkan urea dari urine sebagai sumber nitrogen untuk proses sintesis protein. Pendekatan ini menjadi solusi potensial untuk menyuplai kebutuhan makanan dalam misi luar angkasa yang memerlukan waktu lama.
1. Tantangan Pangan di Luar Angkasa
Misi luar angkasa sering menghadapi kendala dalam menyediakan pasokan makanan yang cukup. Pengiriman dari Bumi memerlukan energi besar dan biaya yang tinggi, terutama untuk misi lama ke Bulan dan Mars. Oleh karena itu, ESA menekankan pentingnya menciptakan sistem produksi makanan yang mandiri dan hemat sumber daya.
2. Pengembangan Solein
Solein dikembangkan oleh Solar Foods, sebuah perusahaan rintisan asal Finlandia. Uji coba pertama untuk penggunaan Solein di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) direncanakan dalam waktu dekat. Ini akan menjadi langkah pertama dalam menerapkan teknologi produksi Solein di lingkungan luar angkasa.
3. Teknologi Produksi
Proses produksi Solein di luar angkasa mengandalkan bakteri Xanthobacter untuk fermentasi. Bakteri ini dapat menghasilkan protein tanpa memerlukan sinar matahari dan tanah. Dalam kondisi gravitasi mikro, teknologi ini diuji untuk memastikan efisiensinya.
4. Rencana Masa Depan
Diperkirakan pada tahun 2035, Solein bisa digunakan oleh badan antariksa secara lebih luas. ESA berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian awak luar angkasa dengan menyediakan sumber makanan yang dapat diproduksi langsung di ruang angkasa.
5. Kolaborasi dan Inovasi
ESA bekerja sama dengan OHB System AG untuk mengimplementasikan proyek ini. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk memastikan sistem produksi Solein dapat berfungsi dengan baik di luar angkasa. Pendanaan proyek dilakukan melalui program eksplorasi Terrae Novae dari ESA.
Produksi makanan di luar angkasa tidak hanya berfokus pada kebutuhan manusia. Hasil penelitian ini juga berpotensi memberikan kontribusi untuk mengatasi isu ketahanan pangan di Bumi. Arttu Luukanen, Wakil Presiden Senior Solar Foods, menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk memastikan penggunaan teknologi yang aman dan efisien.
Makanan yang dihasilkan di luar angkasa memiliki aspek inovatif yang bermanfaat bagi eksplorasi jangka panjang. Dengan mengubah cara manusia memproduksi dan menyediakan makanan, ESA berupaya menghadirkan terobosan yang dapat mendefinisikan ulang kehidupan di luar Bumi. Ini bukan sekadar sebuah eksperimen; ini adalah langkah maju menuju masa depan eksplorasi luar angkasa yang berkelanjutan.
Proyek HOBI-WAN mencerminkan ambisi Eropa untuk menjadi pelopor dalam menjawab tantangan besar di luar angkasa. Dengan teknologi yang terus berkembang, produksi makanan di luar angkasa bisa menjadi kenyataan yang mengubah paradigma eksplorasi luar angkasa.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com