Merkurius, Venus, dan Saturnus Sejajar di Atas Piramida Giza: Fakta atau Mitos?

Sebuah foto yang menunjukkan tiga planet, Merkurius, Venus, dan Saturnus, di atas Piramida Giza telah viral di media sosial. Banyak yang mengklaim bahwa peristiwa ini adalah fenomena langka yang hanya terjadi setiap 2.373 tahun. Namun, fakta menunjukkan bahwa klaim tersebut tidaklah akurat.

Menurut laporan dari USA Today, gambar serupa pernah muncul sebelumnya pada tahun 2021. Pada saat itu, foto tersebut juga digunakan dalam berbagai blog dan unggahan berbahasa lain, termasuk yang mengaitkannya dengan akhir kalender Maya pada 3 Desember 2012. Setelah hampir satu dekade, gambar ini kembali menarik perhatian publik ketika akun X @CMDRVALTHOR mengunggahnya dan menjangkau ratusan ribu penonton.

Pernyataan Para Ahli

Caroline Simpson, seorang profesor astronomi dari Florida International University, menegaskan bahwa klaim tersebut tidak mungkin benar. Ia menjelaskan bahwa Merkurius, Venus, dan Saturnus dapat terlihat di langit secara bersamaan hampir setiap tahun. Kondisi ini jauh lebih umum daripada yang diperkirakan oleh banyak orang.

Lebih lanjut, foto yang beredar memperlihatkan ketiga planet dengan kecerahan yang sama. Padahal, dalam kenyataannya, setiap planet memiliki tingkat kecerahan yang berbeda. Jika merujuk pada tanggal 3 Desember 2012, ketiga planet justru tidak terlihat karena berada di langit pada siang hari. Maka, mustahil bagi planet-planet tersebut untuk muncul dalam foto seolah diambil pada malam hari.

Fenomena Astronomi Lainnya

Meskipun klaim mengenai sejajarnya ketiga planet di atas Piramida Giza adalah hoaks, ada fenomena lain yang menarik perhatian para pengamat langit. Pada 21 atau 22 September, Matahari, Bumi, dan Saturnus akan membentuk garis lurus. Selama peristiwa ini, Saturnus akan tampak paling besar dan paling terang.

Fenomena oposisi Saturnus terjadi setiap 378 hari. Ketika Saturnus mencapai oposisi, planet ini akan lebih dekat dengan Bumi, sehingga menjadi lebih mudah terlihat. Pengamatan terbaik terjadi saat Bulan berada dalam fase baru, yang berarti cahaya Bulan tidak akan mengganggu penglihatan objek di langit malam.

Tips Mengamati Saturnus

  1. Pilih lokasi yang jauh dari sumber cahaya buatan.
  2. Berikan waktu sekitar 15 hingga 30 menit untuk mata Anda beradaptasi dengan kegelapan.
  3. Jika perlu menggunakan senter, gunakan cahaya merah untuk menjaga penglihatan malam.

Saturnus akan terlihat di bagian bawah rasi bintang Pisces. Planet ini cukup terang dan mudah dikenali. Untuk meningkatkan pengalaman pengamatan, pengguna dapat memanfaatkan aplikasi seperti Stellarium.

Pengamatan Melalui Teleskop

Cara terbaik untuk melihat Saturnus adalah melalui teropong atau teleskop rumah. Alat observasi ini memungkinkan pengamat untuk melihat cincin Saturnus yang menakjubkan, terutama saat mengalami efek Seeliger, sebuah fenomena yang membuatnya terlihat lebih cerah.

Kesimpulan dari semua ini adalah penting untuk selalu mengecek informasi terkait fenomena astronomi. Fakta menunjukkan bahwa klaim viral sering kali bisa menyesatkan. Informasi yang akurat dan valid sangat penting dalam memahami fenomena luar angkasa yang sebenarnya. Pengetahuan ilmiah yang solid akan membantu masyarakat memahami apa yang sebenarnya terjadi di langit dan mengurangi penyebaran hoaks.

Baca selengkapnya di: teknologi.bisnis.com
Exit mobile version