Ilmuwan Jepang Ciptakan Kapal Pesiar Inovatif untuk Hasilkan Energi Bersih dari Kekuatan Topan

Ilmuwan Jepang telah mengambil langkah inovatif dalam pengembangan kapal pembangkit listrik yang memanfaatkan energi dari topan. Inisiatif ini berpotensi menghadirkan solusi energi bersih saat dunia semakin mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan. Para peneliti di Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Topan (TRC) di Universitas Nasional Yokohama sedang menguji kapal pesiar tanpa awak. Kapal ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan angin dari badai besar.

Topan sering melanda negara-negara seperti Jepang, Filipina, dan Vietnam. Biasanya, badai ini menyebabkan kerusakan besar dan mengganggu kehidupan masyarakat. Namun, dengan teknologi yang tepat, topan dapat dijadikan sumber energi terbarukan yang berharga. Taiga Mitsuyuki, Associate Professor di TRC, menyatakan bahwa peneliti telah mencapai keberhasilan awal dalam fase uji laboratorium. Mereka masih membutuhkan beberapa langkah untuk mencapai implementasi komersial.

Konsep dasar dari kapal ini adalah menggunakan turbin ulir bawah laut untuk menghasilkan listrik dari angin topan. Listrik yang dihasilkan akan disimpan di kapal dan kemudian dikirim ke darat. Model bernama TyphoonShot merupakan salah satu inovasi dalam proyek ini. Kapal ini dilengkapi layar yang dirancang khusus untuk menangkap angin dari samping saat badai melanda.

Pentingnya proyek ini tidak hanya dari segi teknis. Selain menghasilkan listrik, TRC juga berharap dapat meningkatkan ketahanan energi wilayah yang rawan bencana. Jepang, yang terletak di Samudra Pasifik, mengalami sekitar 26 topan setiap tahun. Sedangkan, negara seperti Filipina dan Vietnam juga mengalami dampak serupa. Tahun ini, Filipina telah dilanda setidaknya 22 topan, yang menyebabkan kerugian besar pada kehidupan dan harta benda.

Dalam konteks ini, penelitian TRC menunjukkan bahwa jika 100 kapal pembangkit listrik topan diterapkan, itu dapat memenuhi sekitar tiga persen dari total konsumsi energi tahunan Jepang. Meskipun angka tersebut terlihat kecil, ini merupakan kontribusi signifikan dalam konteks energi terbarukan di Jepang saat ini.

Proyek ini melibatkan kolaborasi antara insinyur dan ahli meteorologi. Mereka tengah mencari cara berkelanjutan untuk memanfaatkan energi badai. “Kami berharap kolaborasi yang lebih luas tidak hanya di Jepang, tetapi juga di Asia Timur dan Tenggara,” kata Mitsuyuki. Ini sangat penting mengingat banyak negara di wilayah tersebut berhadapan langsung dengan dampak topan setiap tahun.

Seiring dengan perkembangan teknologi ini, terjadi perubahan pandangan terhadap topan. Dari bencana yang menakutkan, badai ini dapat menjadi solusi energi yang inovatif. Proyek TyphoonShot mungkin menjadi model global dalam menghasilkan energi terbarukan yang berdampak positif.

Kesuksesan program ini dapat mendorong negara lain untuk mempertimbangkan cara baru dalam memanfaatkan kekuatan alam. Menghadapi tantangan pemanasan global, inisiatif seperti ini bisa menjadi bagian penting dari strategi energi masa depan di berbagai negara. Penelitian lanjutan dan pengembangan teknologi yang lebih maju akan sangat berperan pada keberhasilan proyek ini ke depan.

Baca selengkapnya di: tekno.sindonews.com

Berita Terkait

Back to top button