Masyarakat Indonesia menunjukkan ketergantungan yang lebih rendah terhadap transportasi online dibandingkan dengan negara-negara lain. Meskipun penduduk Indonesia sangat besar, penggunaan layanan ini masih tertinggal dari China dan Singapura. Menurut data Global Overview Report 2026, hanya 34,6% pengguna internet Indonesia yang memakai transportasi online setiap pekan.
Di Singapura, angka pengguna mencapai 44,8%. Hal ini menjadikan Singapura sebagai negara dengan proporsi tertinggi dalam penggunaan layanan transportasi online di dunia. Jumlah tersebut menunjukkan betapa kuatnya preferensi masyarakat Singapura terhadap layanan ini. Sementara itu, Vietnam mengikuti di belakangnya dengan angka 38,5%.
China juga menunjukkan angka yang mengesankan, di mana 38,2% pengguna internet negara tersebut memanfaatkan layanan seperti Didi Chuxing dan Meituan Dache setiap pekan. Meksiko dan Afrika Selatan juga berkontribusi dengan masing-masing 36,2% dan 35,2% pengguna. Sementara itu, di Indonesia, sekitar 82,6 juta orang dari total 239 juta pengguna internet menggunakan layanan transportasi online secara rutin.
Berdasarkan laporan yang sama, terdapat beberapa negara yang masuk dalam daftar dengan proporsi tertinggi pengguna transportasi online. Ini mencerminkan tren global yang menunjukkan tingginya permintaan terhadap layanan yang menawarkan kemudahan dalam mobilitas masyarakat. Data menunjukkan bahwa layanan transportasi online semakin menjadi pilihan utama di berbagai belahan dunia.
Berikut adalah daftar 15 negara dengan proporsi terbesar pengguna internet yang menggunakan transportasi online tiap pekan pada kuartal II/2025:
1. Singapura: 44,8%
2. Vietnam: 38,5%
3. China: 38,2%
4. Meksiko: 36,2%
5. Afrika Selatan: 35,2%
6. Indonesia: 34,6%
7. Malaysia: 33,9%
8. Kolombia: 33,7%
9. India: 33,1%
10. Chili: 30,1%
11. Brasil: 29,1%
12. Nigeria: 27,4%
13. Uni Emirat Arab: 27,1%
14. Hong Kong: 27%
15. Thailand: 26,7%
Data ini tentunya menunjukkan potensi besar dalam perkembangan industri transportasi online di Indonesia. Meskipun saat ini berada di posisi keenam, ada ruang untuk pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan pengguna di Indonesia mungkin akan dipacu oleh urbanisasi yang terus meningkat. Selain itu, infrastruktur yang semakin baik di kota-kota besar akan meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat.
Dalam kontek penggunaan sistem transportasi online, berbagai faktor mempengaruhi keputusan masyarakat. Faktor-faktor tersebut termasuk harga, kenyamanan, dan kecepatan layanan. Layanan yang kompetitif dapat mendorong lebih banyak orang untuk beralih dari moda transportasi tradisional ke transportasi online.
Dengan adanya data dan tren ini, penting bagi pemangku kebijakan, penyedia layanan, dan masyarakat untuk memahami dinamika pasar. Upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan yang lebih besar.
Secara keseluruhan, meskipun Indonesia masih kalah dibandingkan dengan China dan Singapura dalam hal proporsi pengguna transportasi online, terdapat potensi besar yang dapat dimaksimalkan dalam beberapa tahun ke depan. Jika ini tercapai, bukan tidak mungkin Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan menjadi salah satu negara terdepan dalam penggunaan transportasi online.
Baca selengkapnya di: teknologi.bisnis.com




