NASA Pantau Asteroid Sebesar Bus Melintas Dekat Bumi: Apa Dampaknya untuk Kita?

NASA saat ini tengah memantau asteroid berukuran sebesar bus yang bergerak menuju Bumi. Asteroid ini dikenal dengan nama 2025 VP1 dan melaju dengan kecepatan lebih dari 18.300 mil per jam. Menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS), asteroid ini memiliki diameter sekitar 37 kaki.

2025 VP1 diperkirakan akan melintas pada jarak sekitar 361.000 mil dari Bumi pada hari Selasa, 18 November 2025. Keberadaan asteroid ini menarik perhatian karena ada beberapa asteroid lain yang juga dipantau oleh NASA. Salah satunya adalah 2025 VC4, yang juga berukuran sebesar bus. Asteroid ini diperkirakan akan berada pada jarak terdekat sekitar 1,24 juta mil dari Bumi pada hari yang sama.

NASA tidak hanya memantau asteroid kecil. Salah satu yang lebih besar adalah 3361 Orpheus, yang berukuran sekitar 1.400 kaki. Asteroid ini akan melintas pada hari Rabu, 19 November 2025, dengan kecepatan sekitar 20.000 mil per jam. Keduanya adalah bagian dari objek yang disebut sebagai objek dekat Bumi atau Near-Earth Objects (NEO).

NEO adalah asteroid yang orbitnya membawa mereka dalam jarak 120 juta mil dari Matahari. Banyak dari objek ini tidak memiliki lintasan yang mendekati Bumi, sehingga tidak mengancam. NASA menyatakan bahwa sebagian besar NEO memiliki orbit aman.

Sebagian kecil dari NEO, diklasifikasikan sebagai asteroid berpotensi berbahaya (PHA), memerlukan perhatian lebih. PHA adalah asteroid yang berukuran lebih dari 460 kaki dan bisa mendekati Bumi dalam jarak hingga 4,6 juta mil. Pengawasan untuk objek ini menjadi fokus NASA untuk memastikan tidak ada risiko tabrakan.

Paul Chodas, manajer CNEOS, menjelaskan bahwa meskipun ada asteroid yang dianggap berpotensi berbahaya, saat ini tidak ada yang diperkirakan akan menabrak Bumi dalam waktu dekat. Label ‘berpotensi berbahaya’ berarti bahwa orbit mereka bisa berubah selama berabad-abad atau ribuan tahun. Namun, risiko tabrakan dalam jangka waktu yang panjang sangat kecil.

Asteroid merupakan massa batuan kecil yang tersisa dari proses pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Sebagian besar asteroid berada di sabuk asteroid utama yang terletak antara orbit Mars dan Jupiter. Keberadaan asteroid ini menjadi penting untuk dipahami, karena dapat memberikan informasi tentang sejarah tata surya dan potensi ancaman ke Bumi.

NASA terus melakukan pengawasan secara intensif terhadap asteroid yang memiliki potensi mendekati Bumi. Dengan teknologi yang ada, mereka dapat melacak pergerakan dan menghitung lintasan asteroid secara akurat. Ini bertujuan untuk memahami lebih baik kemungkinan risiko dan mitigasi yang dapat dilakukan jika diperlukan.

Dengan kemajuan dalam teknologi pemantauan, NASA berupaya menjaga keselamatan Bumi dari potensi ancaman asteroid. Publik juga dapat mengakses informasi terbaru tentang pergerakan asteroid melalui berbagai saluran resmi. Transparent data memungkinkan masyarakat untuk tetap terinformasi mengenai risiko apa pun yang mungkin ada dari objek luar angkasa ini.

Meskipun saat ini kita tidak perlu khawatir tentang asteroid 2025 VP1, penting untuk tetap waspada. Ilmu tentang asteroid dan objek dekat Bumi terus berkembang. NASA berkomitmen untuk menjaga keselamatan manusia dan planet kita dari ancaman luar angkasa.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version