Evolusi Manusia: Peneliti Ungkap Proses yang Masih Berlangsung Hingga Kini!

Banyak orang beranggapan bahwa evolusi manusia sudah berakhir. Mereka melihat kemajuan teknologi dan peradaban modern sebagai tanda bahwa manusia tidak lagi terpengaruh oleh proses evolusi. Namun, anggapan ini ternyata keliru. Peneliti menegaskan bahwa evolusi manusia masih berlangsung hingga saat ini.

Evolusi adalah proses alami yang terus berlanjut. Manusia, sama seperti makhluk hidup lainnya, selalu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal mereka. Adaptasi ini tidak hanya berkaitan dengan perubahan fisik, tetapi juga mencakup inovasi budaya dan teknologi. Michael A. Little, seorang profesor antropologi, mengungkapkan bahwa evolusi tidak hanya terjadi di masa lalu, tetapi juga di masa kini.

Peran Budaya dalam Evolusi

Budaya memainkan peran besar dalam evolusi manusia. Berbeda dengan makhluk hidup lainnya, manusia memiliki kemampuan untuk berinovasi. Inovasi budaya seperti teknologi, alat bantu, dan sistem sosial memberikan manusia keuntungan untuk mengatur lingkungan mereka. Misalnya, pembangunan rumah dan penggunaan pakaian melindungi manusia dari suhu ekstrem.

Meskipun budaya membantu manusia bertahan hidup, tekanan evolusi tetap ada. Lingkungan terus berubah, dan manusia harus beradaptasi. Salah satunya adalah perubahan iklim. Variasi warna kulit manusia merupakan salah satu contoh nyata dari adaptasi terhadap intensitas sinar matahari yang berbeda-beda.

Evolusi karena Iklim dan Lingkungan

Contoh evolusi yang mencolok terjadi akibat perubahan iklim. Orang-orang yang hidup di daerah tropis memerlukan lebih banyak melanin untuk melindungi kulit dari radiasi ultraviolet. Di sisi lain, nenek moyang manusia yang pindah ke wilayah yang lebih sedikit sinar matahari mengalami perubahan kulit menjadi lebih terang.

Perubahan ini bukan sekadar soal penampilan. Kulit yang lebih terang membantu tubuh dalam memproduksi vitamin D dengan lebih efektif. Vitamin D ini penting untuk kesehatan tulang dan kelangsungan hidup manusia.

Polarisasi Makanan dan Genetik

Pola makan juga berperan penting dalam evolusi manusia. Sekitar 10.000 tahun lalu, manusia mulai menjinakkan hewan dan mengonsumsi susu. Pada awalnya, mayoritas manusia dewasa tidak dapat mencerna laktosa. Namun, individu dengan mutasi genetik yang mampu mencerna susu memiliki keunggulan bertahan hidup.

Kebiasaan ini menyebabkan gen yang memungkinkan pencernaan susu menyebar luas di populasi. Contoh lain ialah kelompok Inuit di Greenland, yang memiliki gen untuk memproses lemak dengan lebih baik. Adaptasi ini memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang keras.

Evolusi Melalui Penyakit

Humans also undergo evolution through their interactions with diseases. One prominent example is the Black Death, which killed around one-third of Europe’s population in the 14th century. Those who survived carried genetic traits that provided natural protection against the disease. This genetic resistance was then passed down to future generations.

Lebih baru, pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa interaksi dengan penyakit terus memengaruhi evolusi manusia. Peneliti menemukan bahwa beberapa orang memiliki resistensi alami terhadap berbagai penyakit. Seiring waktu, kemungkinan resistensi ini menjadi lebih umum dalam populasi.

Evolusi yang Masih Berlanjut

Little menekankan bahwa, walaupun manusia kini hidup dalam dunia modern, proses evolusi tidak pernah berhenti. Lingkungan dan tantangan biologis, seperti pola makan baru dan urbanisasi, terus memicu perubahan. Seluruh faktor ini berkontribusi terhadap evolusi biologis manusia yang akan datang.

Mungkin kita tidak akan melihat perubahan drastis dalam sekejap. Namun, evolusi adalah proses yang berlangsung sepanjang waktu. Karakteristik manusia terus diolah dan dibentuk dari generasi ke generasi.

Semua ini menegaskan bahwa evolusi manusia belum berakhir. Dengan semua tekanan dan tantangan baru yang muncul, masa depan evolusi manusia masih menyimpan banyak misteri dan kemungkinan menarik yang menunggu untuk diungkap.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button