Ganja, yang dahulu sering dihindari oleh banyak kalangan, kini menjadi perhatian serius bagi para lansia di Amerika Serikat. Sebuah studi terbaru menunjukkan peningkatan signifikan pada penggunaan ganja oleh orang dewasa berusia di atas 65 tahun, yang melakukannya untuk mengatasi masalah tidur dan mengurangi rasa sakit.
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Pusat Penggunaan Narkoba dan Penelitian HIV/HCV (CDUHR) dan Sekolah Kesehatan Masyarakat Global NYU, ditemukan bahwa penggunaan ganja pada kelompok lansia meningkat dari 4,8 persen menjadi 7 persen dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan perubahan besar dalam kebiasaan konsumsi yang sebelumnya dianggap tabu. Dr. Joseph Palamar, penulis senior studi tersebut, menyatakan, "Studi kami menunjukkan bahwa penggunaan ganja di kalangan lansia terus meningkat, meskipun telah terjadi pergeseran besar dalam penggunaan berdasarkan faktor demografi dan sosial ekonomi."
Data Konsumsi Ganja di Kalangan Lansia
Data yang dikumpulkan dari tahun 2021 hingga 2023 menggambarkan bahwa, sebelum periode tersebut, jumlah pengguna ganja di kalangan lansia sangat minim—kurang dari 1 persen pada tahun 2006 dan 2007. Namun, saat ini hipotesis yang beredar di lingkungan medis dan sosial semakin terbukti: ganja telah menjadi salah satu cara untuk meredakan gejala penyakit kronis yang sering dihadapi oleh orang tua, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Profesi dan Demografi Pengguna
Pengguna ganja saat ini tidak lagi terbatas pada profil penggunanya yang sebelumnya; banyak di antaranya kini berpendidikan tinggi dan memiliki penghasilan yang baik. Data menunjukkan bahwa orang dewasa kulit putih lansia memiliki peningkatan terbesar dalam konsumsi ganja. Meskipun pria tetap menjadi kelompok mayoritas pengguna, wanita juga menunjukkan angka yang meningkat, yang menunjukkan bahwa stigma terhadap penggunaannya semakin mereda.
Ada kendala terkait regulasi ganja, yang bervariasi di setiap negara bagian. Penelitian menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di negara bagian yang melegalkan ganja medis lebih cenderung menggunakannya. Hal ini mungkin disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan dan penerimaan sosial terhadap ganja, menurut penjelasan Dr. Palamar.
Alasan Lansia Memilih Ganja
Banyak lansia beralih ke ganja dengan harapan untuk mendapatkan kelegaan dari rasa sakit dan masalah tidur yang sering menghantui mereka. Bagi beberapa orang, ganja menjadi pilihan yang lebih lembut dibandingkan dengan obat-obatan tradisional, yang terkadang menimbulkan efek samping yang merugikan. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa ganja juga menyimpan risiko, terutama bagi kesehatan tubuh lansia.
Evolusi Diskusi tentang Ganja
Seiring dengan meningkatnya penggunaan ganja di kalangan lansia, topik ini kini sudah masuk dalam diskusi di kantor-kantor dokter. Para penyedia layanan kesehatan dihimbau untuk membahasnya secara terbuka dan faktual, tanpa stigma. Ini menjadi penting dalam membantu lansia yang mungkin memerlukan solusi alternatif untuk kesehatan mereka.
Akibat dari peningkatan penggunaan ganja ini, akan ada perubahan signifikan dalam cara masyarakat memandang ganja, terutama di kalangan lansia. Dengan semakin banyaknya orang tua yang mencari cara baru untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, pergeseran ini mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam kebijakan kesehatan dan pemahaman publik tentang ganja.
Dengan semua data dan temuan ini, tak diragukan lagi bahwa ganja telah mengalami pergeseran dari stigma menjadi sorotan sebagai pilihan untuk kesejahteraan lansia. Keberanian untuk menjelajahi alternatif ini menunjukkan bahwa ada harapan bagi banyak orang tua yang mencari solusi untuk kehidupan yang lebih baik.





