Starship SpaceX Meledak Jelang Uji Terbang, Elon Musk Sebut Hanya Goresan

Salah satu prototipe roket Starship milik SpaceX mengalami ledakan saat persiapan uji coba di fasilitas mereka di Texas pada Rabu malam waktu setempat (18/6/2025). Insiden ini terjadi menjelang uji terbang ke-10 yang sangat dinantikan, sebagai bagian dari proyek ambisius SpaceX untuk mengirim manusia ke Mars. Menurut laporan dari Techcrunch, ledakan tersebut terjadi saat tim insinyur bersiap melakukan penembakan statis terhadap enam mesin Raptor pada Starship.

Pihak SpaceX mengonfirmasi bahwa semua personel yang terlibat dalam uji coba tersebut selamat, tanpa ada risiko bagi masyarakat setempat. Dalam pernyataan resmi yang dirilis, SpaceX menjelaskan bahwa analisis awal menunjukkan bahwa ledakan disebabkan oleh kegagalan tangki bertekanan di bagian hidung Starship. Kerusakan yang terlihat cukup signifikan namun tidak ada korban luka dilaporkan akibat insiden ini. Ledakan ini diprediksi akan menunda jadwal uji terbang ke-10 yang sebelumnya dijadwalkan pada 29 Juni 2025.

Sebagai respons terhadap insiden ini, SpaceX menegaskan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah menyelidiki penyebab ledakan dan mengevaluasi dampaknya terhadap timeline pengembangan roket. Meskipun demikian, belum ada kepastian apakah uji terbang ke-10 akan tetap berlangsung sesuai rencana atau ditunda lebih lanjut.

Elon Musk: Cuma Goresan

Menariknya, CEO SpaceX Elon Musk menunjukkan sikap optimis terhadap insiden ini. Melalui akun X pribadinya, ia menyebut ledakan tersebut sebagai "hanya goresan," yang menunjukkan bahwa ia tidak menganggapnya sebagai masalah besar dalam skema pengembangan Starship. Sikap ini memicu beragam reaksi dari masyarakat, mulai dari kekaguman atas optimisme Musk hingga kritik mengenai keselamatan dan kesiapan sistem peluncuran.

Rentetan Kegagalan Starship di 2025

Kejadian terbaru ini menambah panjang daftar insiden yang menimpa program Starship sepanjang tahun 2025. Berikut adalah beberapa insiden yang terjadi:

  1. Januari 2025: Starship meledak pada uji terbang ke-7.
  2. Maret 2025: Terjadi ledakan saat proses pendaratan.
  3. Mei 2025: Uji terbang ke-9 sukses lepas landas, tetapi gagal membawa muatan tiruan satelit Starlink.

Meskipun banyak kegagalan, SpaceX tetap optimis. Mereka telah menginvestasikan dana besar untuk membangun sistem peluncuran Starship yang menjulang setinggi 53 meter dengan pendorong Super Heavy mencapai 70 meter.

Starship V3 dan Misi ke Mars

Dalam perkembangan terbaru, Musk juga mengumumkan bahwa Starship versi 3 sedang dalam tahap pengembangan, dengan target terbang pada akhir 2025. Roket ini diharapkan memiliki kapasitas yang lebih besar serta sistem peluncuran yang lebih andal. SpaceX menyebut tahun 2025 sebagai tahun "transformasional," mengingat keputusan Federal Aviation Administration (FAA) yang meningkatkan batas peluncuran dari lima kali menjadi 25 kali di Texas.

Namun, insiden terbaru ini mengangkat keraguan masyarakat mengenai kesiapan SpaceX untuk meluncurkan misi ke Mars yang direncanakan pada tahun 2026. Dalam sebuah wawancara, Musk memberi estimasi bahwa peluang sukses misi Mars adalah sekitar 50/50, tetapi ia tetap percaya bahwa Starship akan menjadi kunci bagi masa depan eksplorasi luar angkasa.

Dengan situasi yang terus berkembang, SpaceX berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan membangun kembali. "Ini adalah bagian dari proses belajar membangun sistem peluncuran terbesar dalam sejarah," tulis SpaceX. Ke depan, banyak yang menantikan langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh SpaceX di tengah tantangan yang dihadapi.

Berita Terkait

Back to top button