Daftar Perusahaan Asing Bangun Pusat Data di Indonesia, Investasi UEA Rp37 T

Perusahaan asing terus meningkatkan investasi mereka dengan membangun pusat data (data center) di Indonesia, menandai potensi besar pasar infrastruktur digital dalam negeri. Salah satu terobosan terbaru datang dari perusahaan infrastruktur digital global berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), yaitu EDGNEX Data Centers by DAMAC, dengan investasi mencapai US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 37,5 triliun. Proyek ini menjadi pusat data kedua EDGNEX di Indonesia dan diklaim sebagai salah satu pengembangan khusus berbasis kecerdasan buatan (AI) terbesar di Asia Tenggara.

Pertumbuhan Pusat Data di Indonesia

Indonesia kini menempati posisi ke-13 secara global dalam jumlah pusat data yang beroperasi, menurut Data Center Map. Jumlah total pusat data di Tanah Air mencapai 141 unit dengan wilayah Jakarta sebagai pusat terbanyak, yakni 83 data center hingga awal 2025. Berikutnya ada Batam (9), Surabaya (8), Bandung (7), Denpasar (4), Bogor (4), dan Makassar (3).

Pertumbuhan ini menjadi indikasi kesiapan Indonesia menjawab kebutuhan ekonomi digital dan mendorong transformasi digital di berbagai bidang.

EDGNEX Data Centers by DAMAC: Investasi Rp 37,5 Triliun di Jakarta

Investasi EDGNEX sebesar US$ 2,3 miliar berfokus pada pembangunan pusat data berkapasitas 144 megawatt (MW) di Jakarta yang mengoptimalkan teknologi AI. Fasilitas ini akan menggunakan rak AI berdensitas tinggi dengan standar efisiensi energi tinggi, yaitu Power Usage Effectiveness (PUE) sebesar 1,32. Proyek ini dimulai setelah akuisisi lahan pada Maret 2024 dan ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2026.

Menurut informasi dari pihak EDGNEX, proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas digital nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama pusat data di Asia Tenggara.

Daftar Perusahaan Asing Lainnya yang Aktif Membangun Pusat Data di Indonesia

Investasi EDGNEX melengkapi berbagai perusahaan global yang telah dan sedang membangun pusat data di Indonesia. Berikut ringkasan beberapa pemain utama beserta nilai investasi dan kapasitas yang direncanakan:

  1. Amazon Web Services (AWS)
    Meluncurkan AWS Region di Jakarta sejak 2021 dengan investasi hingga US$ 5 miliar (Rp 81,05 triliun) hingga 2036. AWS juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan cloud computing.

  2. Microsoft
    Meresmikan Indonesia Central Cloud Region pada Mei 2024 dengan investasi US$ 1,7 miliar (Rp 28 triliun). Cloud region ini terdiri dari tiga availability zones dengan koneksi latensi rendah dan standar ketahanan terhadap gangguan.

  3. Tencent Cloud
    Berencana membangun pusat data ketiga di Indonesia senilai US$ 500 juta (Rp 8,1 triliun) pada tahun ini. Lokasi pusat data dirahasiakan demi alasan privasi dan keamanan.

  4. Equinix
    Membangun JK1 Data Center di Jakarta dengan investasi US$ 74 juta (Rp 1,2 triliun), mengusung prinsip keberlanjutan dan teknologi pendingin canggih untuk mendukung komputasi berkinerja tinggi.

  5. Digital Realty
    Melalui joint venture dengan BDIA, mengoperasikan kampus pusat data di Jakarta dengan kapasitas yang sedang dikembangkan hingga 32 MW.

  6. Zenlayer
    Mengelola 13 pusat data di berbagai kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Semarang untuk mendukung edge computing dengan latensi rendah.

  7. NTT Communications
    Memiliki tiga fasilitas besar di Jakarta dengan total kapasitas sekitar 66,3 MW, termasuk JKT3 yang berkapasitas 45 MW.

  8. BDx (Big Data Exchange)
    Memiliki enam pusat data di sekitar Jakarta dengan total investasi US$ 150 juta, fokus pada pengembangan infrastruktur operator netral.

  9. ST Telemedia Global Data Centres (STT GDC)
    Sedang membangun 4 pusat data di Cikarang dengan kapasitas antara 18 MW hingga 32 MW, menargetkan pasar enterprise cloud dan teknologi.

  10. Alibaba Cloud
    Mengoperasikan tiga pusat data yang melayani sektor e-commerce, fintech, serta startup dengan solusi cloud lokal berstandar internasional.

  11. DayOne
    Membangun kampus data center berkapasitas 75 MW di Batam dengan dukungan pinjaman bank Singapura senilai Rp 6,7 triliun, sebagai hub digital regional.

  12. Sinar Mas dan LG CNS
    Patungan membangun pusat data AI di Jakarta dengan investasi Rp 4,6 triliun, dijadwalkan selesai pertengahan 2026.

  13. Princeton Digital Group (PDG)
    Mengoperasikan tiga pusat data dengan total kapasitas mencapai 35 MW, fokus mendukung kebutuhan enterprise dan hyperscaler.

  14. Digital Edge
    Menjalankan dua pusat data utama di Jakarta Selatan dengan kapasitas total mencapai 29 MW, menargetkan infrastruktur yang ramah lingkungan.

Menguatkan Infrastruktur Digital Nasional

Kehadiran beragam perusahaan asing ini membawa investasi besar sekaligus teknologi canggih ke Indonesia. Tidak hanya ekspansi infrastruktur, mereka juga berkontribusi dalam pengembangan talenta digital dan mendorong ekosistem digital nasional lebih kompetitif di kancah regional maupun internasional.

Pusat data berkapasitas besar dengan teknologi AI dan cloud computing dipandang sebagai pilar utama untuk mendukung transformasi digital bisnis, pemerintahan, dan berbagai sektor industri di Indonesia. Investasi yang terus meningkat ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat digital yang strategis di Asia Tenggara.

Berita Terkait

Back to top button