
Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutya Hafid, resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rusia, membuka peluang kerja sama strategis di sektor digital. Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah menghadirkan layanan internet murah dengan tarif sekitar Rp100 ribu per bulan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam pernyataannya pada Jumat (20/6), Meutya menjelaskan bahwa Indonesia dan Rusia sepakat membentuk Sub-Komite Khusus sebagai penggerak utama program digital bersama. Sub-komite ini bertugas menginisiasi berbagai aktivitas kerja sama, seperti pelatihan sumber daya manusia (SDM), pertukaran teknologi, serta produksi konten media secara kolaboratif.
Ruang Lingkup Kerja Sama Digital
MoU yang diteken kedua negara mencakup pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), pengelolaan spektrum frekuensi radio, serta penguatan keamanan siber. Langkah ini juga memuat penyusunan kebijakan internet yang lebih inklusif, guna menjangkau berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
Selain aspek teknis, pemerintah Indonesia dan Rusia sepakat mengintensifkan kolaborasi dalam pelatihan SDM, pertukaran teknologi, semarak produksi konten digital bersama, serta penyelenggaraan seminar bilateral. Semua inisiatif ini diharapkan mampu mempercepat penguasaan teknologi digital dan meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia.
Model Internet Murah Rusia sebagai Referensi
Salah satu perhatian khusus dari pemerintah Indonesia adalah pengalaman Rusia dalam menyediakan layanan internet rumah dengan biaya yang sangat terjangkau, berkisar antara Rp95 ribu sampai Rp160 ribu per bulan. Menurut data, cakupan layanan internet di Rusia telah mencapai hingga 92 persen dari total penduduk.
Model tersebut menjadi referensi penting bagi Indonesia untuk mewujudkan akses internet murah dan cepat, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Meutya menyatakan bahwa upaya mempelajari cara kerja pengadaan broadband ini akan membantu percepatan layanan internet yang berkualitas di seluruh pelosok tanah air.
"Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia," ujarnya.
Persiapan Infrastruktur Internet Murah
Selain kerja sama dengan Rusia, Kementerian Komunikasi dan Digital sedang mempersiapkan langkah strategis domestik dengan menggelar proses lelang frekuensi 1,4 GHz. Proyek ini direncanakan rampung pada Juli atau Agustus 2025 dan bertujuan memperkuat infrastruktur untuk menyediakan layanan internet yang murah serta cepat.
Pemerintah berharap dengan ketersediaan frekuensi baru, penyedia layanan dapat menghadirkan internet rumah dengan tarif terjangkau sesuai target di atas.
Dokumen Kerja Sama Lainnya
Penandatanganan MoU kerja sama digital ini merupakan bagian dari empat dokumen kesepahaman yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg.
Selain MoU sektor digital, tiga nota kesepahaman lainnya mencakup:
- Kerja sama pendidikan tinggi antara Indonesia dan Rusia.
- Kolaborasi transportasi lintas negara.
- Nota investasi yang melibatkan Badan Pengelola Investasi Danantara dan mitra Rusia.
Seluruh MoU ini didukung oleh Deklarasi Kemitraan Strategis antara kedua negara dan berlaku selama lima tahun dengan opsi perpanjangan otomatis.
Melalui kerja sama ini, Indonesia tidak hanya menargetkan peningkatan akses dan kualitas layanan internet, tetapi juga memperkuat posisi dalam persaingan ekonomi digital global. Implementasi program internet murah yang terjangkau diharapkan akan mampu menjawab kebutuhan digital masyarakat luas sekaligus mendukung transformasi digital nasional secara menyeluruh.





