Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menuduh perusahaan kecerdasan buatan DeepSeek berperan sebagai mata-mata untuk operasi militer dan intelijen China. Tuduhan ini mencuat terutama dalam konteks pengiriman chip semikonduktor, di mana DeepSeek diduga memiliki kemampuan untuk mengatur distribusi tersebut meski ada larangan dari pihak AS. Penegasan tersebut disampaikan oleh seorang pejabat seniorDepartemen Luar Negeri AS kepada media Reuters.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan, "Kami memahami bahwa DeepSeek telah dengan sukarela memberikan dan kemungkinan akan terus memberikan dukungan kepada operasi militer dan intelijen China." Pernyataan ini menunjukkan bahwa kekhawatiran AS tidak hanya sebatas pada aktivitas bisnis DeepSeek, tetapi juga mencakup implikasi strategis yang lebih luas terkait keamanan nasional.
Lebih lanjut, tuduhan ini mencakup klaim bahwa DeepSeek tidak hanya menyediakan akses terbuka ke model kecerdasan buatannya, tetapi juga telah berbagi data pengguna dan statistik dengan sistem pengawasan pemerintah Beijing. “DeepSeek melampaui sekadar menyediakan layanan AI; mereka berkolaborasi dengan negara yang berpotensi membahayakan privasi dan keamanan pengguna di seluruh dunia,” ujar sumber tersebut.
Kekhawatiran Privasi Global
Kekhawatiran yang muncul selama ini banyak berkisar pada hukum di China yang mengharuskan perusahaan untuk memberikan data kepada pemerintah bila diminta. Tuduhan bahwa DeepSeek tidak hanya mematuhi hukum tersebut, tetapi telah melakukan pengiriman data secara aktif, semakin menambah ketegangan. Diperkirakan, ini akan memicu masalah privasi bagi puluhan juta pengguna di seluruh dunia yang menggunakan aplikasi atau layanan berbasis teknologi DeepSeek.
Beberapa pejabat AS menyoroti bahwa DeepSeek mengirimkan data pengguna Amerika ke China melalui "infrastruktur backend" yang terhubung dengan China Mobile, salah satu raksasa telekomunikasi milik negara. Jika klaim ini terbukti benar, konsekuensi bagi perusahaan tersebut akan cukup serius, tidak hanya dari aspek reputasi tetapi juga dalam hal peraturan dan tindakan hukum dari pemerintah AS.
Dampak Terhadap Pasar Chip Global
Tuduhan ini juga berimplikasi terhadap pasar chip global, di mana AS mencoba membatasi akses China terhadap teknologi tinggi, termasuk semikonduktor. Pemangkasan akses ini menjadi penting di tengah ketegangan yang terus meningkat antara dua kekuatan dunia tersebut. Jika DeepSeek memang memiliki jaringan yang mampu memfasilitasi pengiriman chip ke China, maka hal ini dapat menjadi proyeksi yang merugikan bagi upaya AS dalam mengendalikan peredaran teknologi sensitif.
Tanggapan DeepSeek dan Penilaian Ahli
Hingga saat ini, pihak DeepSeek belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. Namun, reaksi pasar terhadap berita ini menunjukkan ketidakpastian dan potensi kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi yang beroperasi di China. Para ahli keamanan siber juga berargumen bahwa tuduhan ini harus ditangani secara serius, mengingat dampak yang mungkin ditimbulkan terhadap privasi dan keamanan data individu.
Perlu diingat bahwa kebangkitan kecerdasan buatan membawa serta tantangan baru, terutama terkait bagaimana data dipergunakan dan dikelola oleh perusahaan-perusahaan. Dengan teknologi yang semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, masalah privasi menjadi semakin rumit dan memerlukan perhatian khusus dari regulator di seluruh dunia.
Dengan berbagai isu ini, dunia akan terus memantau perkembangan lebih lanjut seputar DeepSeek. Ada potensi lonjakan regulasi yang lebih ketat, baik di AS maupun di negara-negara lainnya, terkait dengan penggunaan dan penyebaran teknologi berbasis AI yang berkaitan dengan keamanan nasional. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kepercayaan dalam penggunaan teknologi yang menyentuh aspek sensitif seperti intelijen dan pertahanan.
