
Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penerbitan buku terbanyak di dunia, namun tingkat kebiasaan membaca masyarakatnya masih tergolong rendah. Berdasarkan data World Population Review tahun 2020, lebih dari 135.081 judul buku baru diterbitkan setiap tahun di Indonesia, menjadikan posisi Indonesia berada di peringkat kelima dunia dalam hal jumlah buku yang diterbitkan per tahun.
Industri penerbitan buku di Indonesia diperkirakan bernilai sekitar US$ 1,5 miliar, dengan jumlah cetakan rata-rata setiap judul mencapai 4.000 hingga 5.000 eksemplar. Data ini menunjukkan geliat pasar penerbitan yang cukup dinamis, meskipun jumlah judul yang diterbitkan tidak sebanyak Amerika Serikat yang menguasai posisi pertama dengan 275.232 judul per tahun, atau China di posisi kedua dengan 208.418 judul.
Jumlah Penerbitan Buku di Indonesia dan Dunia
Berikut adalah peringkat negara dengan jumlah buku baru terbit per tahun menurut laporan tersebut:
- Amerika Serikat: 275.232 judul (2013)
- Cina: 208.418 judul (2013)
- Inggris: 186.000 judul (2020)
- Jepang: 139.078 judul (2017)
- Indonesia: 135.081 judul (2020)
- Italia: 125.948 judul (2020)
- Rusia: 115.171 judul (2019)
- Prancis: 106.799 judul (2018)
Namun demikian, jumlah penerbitan yang besar tidak serta-merta berkorelasi dengan tingginya minat baca masyarakat. Indonesia menempati peringkat ke-30 di dunia dalam hal rata-rata jumlah buku yang dibaca per orang persatuan tahun, dengan hanya 5,91 buku. Posisi tersebut masih kalah dibanding negara-negara seperti Amerika Serikat, India, dan Inggris yang masing-masing memiliki rata-rata buku dibaca per tahun di atas 15 judul.
Rata-rata Buku yang Dibaca per Orang
Perbandingan rata-rata buku dibaca per orang di beberapa negara sebagai berikut:
- Amerika Serikat: 17 buku/tahun
- India: 16 buku/tahun
- Inggris: 15 buku/tahun
- Prancis: 14 buku/tahun
- Italia: 13 buku/tahun
- Indonesia: 5,91 buku/tahun
- Thailand: 6,37 buku/tahun
- Vietnam: 5,54 buku/tahun
- Malaysia: 5,49 buku/tahun
Data ini mengungkapkan bahwa kebiasaan membaca masyarakat Indonesia masih kurang berkembang dibandingkan negara lain yang terkenal minat baca tinggi. Bahkan negara tetangga seperti Thailand menempati posisi di atas Indonesia. Selain jumlah buku yang dibaca, rata-rata lama waktu membaca per tahunnya di Indonesia juga relatif singkat.
Menurut World Population Review, buku-buku terlaris dan paling banyak dibaca sepanjang masa adalah kitab suci seperti Alkitab dan Al-Quran, serta karya fiksi populer seperti serial Harry Potter dan Lord of the Rings. Buku-buku tersebut memiliki daya tarik universal dan telah menjangkau jutaan pembaca di seluruh dunia.
Tantangan dan Peluang
Fenomena tingginya jumlah judul buku yang diterbitkan di Indonesia namun minimnya jumlah pembaca mencerminkan tantangan tersendiri bagi pelaku industri penerbitan dan pemerintah dalam memajukan budaya membaca. Faktor penyebabnya antara lain adalah minat baca yang rendah, akses buku yang belum merata di seluruh wilayah, serta persaingan dengan konten digital dan media sosial yang semakin populer.
Untuk meningkatkan budaya membaca, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak seperti penyediaan fasilitas perpustakaan yang lebih baik, program literasi yang melibatkan sekolah dan komunitas, serta inovasi dalam penyajian konten buku agar lebih menarik dan relevan bagi generasi muda.
Selain itu, penguatan distribusi buku terutama ke daerah-daerah terpencil serta pemanfaatan teknologi digital seperti e-book juga dapat menjadi solusi untuk menjangkau lebih banyak pembaca. Dengan demikian, potensi pasar penerbitan yang besar di Indonesia dapat lebih optimal disertai peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan membaca.
Fenomena ini juga menegaskan pentingnya memahami bahwa kualitas budaya membaca tidak hanya diukur dari banyaknya buku diterbitkan, melainkan dari seberapa banyak dan lama masyarakat mengakses dan memanfaatkan sumber bacaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Diperlukan sinergi dan inovasi terus-menerus untuk membangun ekosistem literasi yang sehat dan inklusif di Indonesia.





