China Melarang Keras Power Bank dalam Pesawat: Aturan Baru untuk Keamanan

China akan melarang penumpang pesawat membawa power bank yang tidak memiliki sertifikasi resmi mulai Sabtu mendatang. Keputusan ini diambil oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) setelah adanya beberapa insiden kebakaran di pesawat yang berkaitan dengan penggunaan power bank yang tidak memenuhi standar keselamatan.

Menurut pernyataan resmi dari CAAC yang dipublikasikan oleh sejumlah media, hanya power bank yang memiliki Sertifikasi Wajib Tiongkok (CCC) yang diizinkan di dalam pesawat. Aturan ini mencakup larangan terhadap perangkat yang memiliki tanda sertifikasi yang pudar, tidak terbaca, atau yang telah ditarik kembali oleh produsen. Tindakan ini diambil seiring dengan meningkatnya penggunaan dan kecenderungan masyarakat untuk membawa power bank saat bepergian, namun tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan.

Peningkatan kekhawatiran akan keselamatan penerbangan terkait power bank ini semakin nyata setelah sejumlah insiden terjadi. Salah satunya adalah pada 31 Mei, ketika penerbangan China Southern Airlines dari Hangzhou ke Shenzhen terpaksa kembali ke bandara hanya 15 menit setelah lepas landas karena munculnya asap yang diduga berasal dari power bank dan baterai kamera penumpang. Insiden lain juga melibatkan penerbangan Hong Kong Airlines yang harus dialihkan setelah api muncul di kompartemen atas, yang diduga juga disebabkan oleh power bank.

CAAC mengindikasikan bahwa peningkatan penggunaan perangkat tanpa sertifikasi menimbulkan risiko serius bagi keselamatan penerbangan sipil. Oleh karena itu, penumpang yang tidak dapat menunjukkan sertifikasi CCC yang valid tidak akan diizinkan untuk menaiki pesawat. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi bahaya kebakaran yang dapat membahayakan keselamatan seluruh penumpang dan kru penerbangan.

Untuk mendukung implementasi aturan baru ini, CAAC juga meminta kepada maskapai penerbangan dan agen perjalanan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya yang terkait dengan penggunaan power bank. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat pengetahuan penumpang akan pentingnya mematuhi regulasi keselamatan saat terbang. Selain itu, bandara juga telah diminta untuk memperketat pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang dan meningkatkan fasilitas pengisian daya di terminal, untuk memperkecil risiko dan potensi masalah yang ditimbulkan oleh power bank yang tidak aman.

Dalam konteks ini, sejumlah maskapai penerbangan dan agen perjalanan diharapkan mengedukasi penumpang tentang pentingnya memeriksa sertifikasi power bank sebelum melakukan perjalanan. Dengan demikian, diharapkan penumpang dapat lebih berhati-hati dan memahami bahwa meskipun power bank sangat berguna untuk pengisian daya perangkat selama perjalanan, keselamatan penerbangan harus tetap menjadi prioritas utama.

Namun, keputusan ini juga memunculkan pertanyaan mengenai dampak bagi pengguna yang bergantung pada power bank dalam perjalanan panjang, terutama di daerah di mana akses ke sumber daya listrik terbatas. Pihak CAAC menyatakan bahwa aturan ini tidak dimaksudkan untuk menghilangkan kenyamanan penumpang, melainkan untuk meningkatkan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.

Regulasi ini diharapkan mampu menurunkan angka insiden kebakaran di pesawat yang secara langsung dapat membahayakan keselamatan penumpang dan kru. Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah Tiongkok menegaskan komitmennya terhadap peningkatan standar keselamatan di industri penerbangan, yang menjadi salah satu aspek penting bagi kelangsungan dan reputasi industri tersebut di mata dunia.

Dalam perkembangan selanjutnya, diharapkan informasi ini akan dijadikan acuan bagi negara-negara lain untuk mengevaluasi kebijakan serupa demi mengutamakan keselamatan penerbangan di seluruh dunia.

Berita Terkait

Back to top button