
Platform media sosial X, yang dimiliki Elon Musk, berencana untuk mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penulisan Catatan Komunitas (Community Note). Langkah ini merupakan perubahan signifikan dalam upaya pengecekan fakta yang selama ini mengandalkan kontribusi pengguna manusia.
Dalam laporan terbaru, X mengungkapkan rencana untuk melibatkan agen AI khusus yang mampu memverifikasi keaslian konten dan memberikan penjelasan yang netral. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan skala dan kecepatan pengecekan fakta, sekaligus mengurangi ketergantungan pada partisipasi manusia dalam pembuatan konten tersebut. Keith Coleman, Wakil Presiden Produk dan kepala program Catatan Komunitas di X, menyatakan bahwa pengembang kini diberi kesempatan untuk mengirim agen AI yang telah mereka kembangkan untuk dinilai oleh perusahaan.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, Coleman menjelaskan bahwa agen AI tersebut nantinya akan dilatih dalam menulis catatan sebelum ditinjau oleh manusia. Hal ini menciptakan kombinasi antara kecepatan yang ditawarkan oleh AI dan akurasi yang diharapkan dari pemeriksaan manual oleh pengguna. Sistem ini diharapkan dapat sangat meningkatkan jumlah Catatan Komunitas yang disajikan, dari ratusan catatan yang diproduksi setiap harinya.
Sistem Catatan Komunitas sendiri merupakan bagian dari program pengecekan fakta yang awalnya diluncurkan pada 2021 dengan nama Birdwatch. Dalam program tersebut, pengguna dipilih untuk memverifikasi fakta dari postingan publik, memberikan suara apakah catatan tersebut bermanfaat atau tidak. Setelah Elon Musk mengambil alih X, nama program ini diubah menjadi Community Notes pada November 2022, dengan pengelolaan yang sepenuhnya bergantung pada sukarelawan manusia.
Salah satu inti dari program Community Notes adalah kolaborasi antara pengguna dengan sudut pandang berbeda. Catatan hanya akan dipublikasikan jika sejumlah pengguna dengan pandangan yang beragam menganggapnya berharga. Hal ini memberikan nuansa demokratis pada proses pengecekan fakta, meskipun dengan memasukkan agen AI, tantangan baru juga muncul terkait pemahaman dan penilaian konteks dari konten yang dihasilkan.
Sebagai tambahan, Coleman juga mengungkapkan bahwa Catatan Komunitas yang dihasilkan oleh AI diperkirakan akan diperkenalkan kepada publik awal bulan ini. Jika sukses, langkah ini berpotensi menjadi model baru dalam dunia media sosial untuk mengatasi masalah disinformasi yang semakin meluas.
Sementara itu, kritikus dari pendekatan ini menyatakan bahwa ketergantungan pada AI dalam pengecekan fakta dapat berisiko, terutama jika teknologi tersebut tidak sepenuhnya mampu memahami konteks yang kompleks dari informasi yang beredar. Pengawasan manusia tetap dianggap penting dalam memastikan keakuratan dan relevansi informasi.
Dengan perubahan ini, X tidak hanya berusaha meningkatkan efisiensi dalam mengecek fakta tetapi juga menjaga integritas informasi yang disebarkan di platformnya. Penambahan AI dalam ekosistem ini menunjukkan adaptasi platform media sosial terhadap tren teknologi terkini, yang berpotensi mengubah cara pengguna berinteraksi dengan informasi di dunia maya.
Di tengah upaya melawan kebangkitan disinformasi, langkah inovatif seperti ini diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif sambil tetap menghargai prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas. Kombinasi antara teknologi canggih dan pengawasan manusia diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk berdiskusi dan berbagi informasi.





