
Dengan meningkatnya perhatian terhadap privasi dan keamanan data di dunia maya, banyak pengguna yang mulai beralih ke teknologi Secure DNS atau DNS-over-HTTPS (DoH). Namun, pengguna yang menggunakan browser yang dikelola oleh organisasi, seperti Google Chrome dan Microsoft Edge, sering kali mendapati bahwa opsi untuk mengaktifkan fitur ini tidak dapat diakses. Hal ini terjadi karena kebijakan pada perangkat yang membatasi pengaturan tertentu, sehingga menimbulkan tantangan bagi pengguna yang ingin meningkatkan keamanan saat berselancar.
Adanya kebijakan ini biasanya disebabkan oleh fakta bahwa dalam lingkungan organisasi, administrator TI sering kali menetapkan pengaturan standar yang tidak bisa diubah pengguna. Sebagai contoh, ketika seseorang mengakses pengaturan melalui alamat chrome://policy atau edge://policy, mereka mungkin melihat pengaturan tampak terkunci, dengan indikasi bahwa pengaturan DnsOverHttpsMode telah dinonaktifkan. Ini menunjukkan bahwa fitur Secure DNS tidak dapat diaktifkan tanpa intervensi dari pengelola sistem.
Pentingnya Fitur Secure DNS
Secure DNS merupakan teknologi yang mengenkripsi permintaan DNS, sehingga informasi yang dikirim tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga. Dengan diaktifkannya DoH, alamat situs yang dikunjungi tidak terlihat dalam bentuk plaintext, menjadikannya lebih aman dari potensi penyadapan. Meskipun demikian, bagi banyak pengguna, mengaktifkan fitur ini menjadi sulit karena perangkat mereka dibatasi oleh kebijakan organisasi, yang jelas menghalangi akses penuh ke pengaturan yang mereka butuhkan.
Cara Aman Mengaktifkan Secure DNS di Managed Browser
-
Cek Status Kebijakan di Browser:
Pengguna dapat memeriksa kebijakan yang berlaku pada browser mereka. Dengan mengakses chrome://policy di Chrome atau edge://policy di Edge, mereka dapat mengetahui jika kebijakan tersebut ditetapkan oleh administrator. Jika terdapat kebijakan yang mengatur DnsOverHttpsMode sebagai "off," itu berarti pengaturan tersebut dikunci oleh sistem. -
Aktifkan Kembali Secure DNS via Registry Editor:
Pengguna yang merasa nyaman dengan modifikasi sistem dapat membuka Registry Editor dengan mengetik "regedit". Setelah itu, mereka perlu menavigasikan ke Computer\HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Policies\Google\Chrome atau Microsoft\Edge. Jika terdapat kunci terkait yang membatasi fitur ini, pengguna dapat menghapusnya, hanya menyisakan kunci "(Default)". - Aktifkan Secure DNS di Pengaturan Browser:
Setelah melakukan perubahan di Registry, pengguna perlu kembali ke browser dan mengakses pengaturan. Dari menu utama, pilih Settings kemudian Privacy and security, diikuti dengan Security. Di bagian Use Secure DNS, pengguna dapat memilih penyedia DNS, seperti Google Public DNS.
Alternatif Solusi Mode BYOD
Bagi pengguna yang tidak ingin atau tidak mampu memodifikasi pengaturan sendiri, alternatifnya adalah melalui kebijakan Bring Your Own Device (BYOD). Dalam hal ini, pengguna dapat meminta administrator TI untuk mengubah pengaturan terkait, sehingga fitur Secure DNS dapat diaktifkan. Permintaan ini bisa meliputi pengaturan DnsOverHttpsMode menjadi "secure" dan memilih server DoH yang terpercaya seperti Cloudflare atau Google.
Catatan Penting
Mengaktifkan Secure DNS merupakan langkah penting dalam menjaga privasi saat berselancar di internet. Namun, pengguna di lingkungan yang dikelola harus memahami bahwa tidak semua pengaturan dapat diakses langsung. Dalam kasus ini, komunikasi dengan admin TI menjadi kunci untuk mendapatkan izin pengaturan yang diinginkan. Selalu dianjurkan untuk menggunakan server DNS yang terpercaya dan memastikan perangkat yang digunakan selalu diperbarui agar koneksi tetap aman dan stabil.
Dengan meningkatnya ancaman di dunia maya, memahami dan mengimplementasikan teknologi seperti Secure DNS menjadi hal yang sangat relevan bagi setiap pengguna internet, baik individu maupun di dalam organisasi.





