
Per Juni 2025, jumlah pengguna internet di China mencapai 1,12 miliar orang, mewakili sekitar 80 persen total penduduk negara tersebut. Data ini diungkapkan dalam laporan terbaru dari Pusat Informasi Jaringan Internet China (CNNIC) dan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam penetrasi internet di negara yang paling padat penduduk di dunia ini.
Laporan tersebut mencatat bahwa penetrasi internet di China meningkat menjadi 79,7 persen, naik 1,1 poin persentase dibandingkan dengan Desember 2024. Lonjakan jumlah pengguna internet ini menggambarkan upaya pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam memperluas aksesibilitas digital, terutama di kalangan kelompok yang sebelumnya kurang terhubung, seperti lansia dan penduduk di daerah pedesaan.
Kemajuan untuk Kelompok Kunci
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa salah satu pencapaian signifikan adalah jumlah pengguna internet berusia 60 tahun ke atas yang mencapai 161 juta orang. Angka penetrasi internet dalam kelompok ini berada di angka 52 persen, mencerminkan bahwa semakin banyak lansia yang mendapatkan akses terhadap teknologi informasi. Hal ini tentu sangat berpengaruh bagi kehidupan mereka, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan keluarga dan informasi yang lebih luas.
Selain itu, terdapat 322 juta pengguna internet yang berasal dari daerah pedesaan, dengan penetrasi mencapai 69,2 persen. Ini adalah langkah penting dalam usaha untuk menjadikan internet lebih inklusif, di mana aksesibilitas teknologi tidak hanya terbatas di kota-kota besar tetapi juga menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Rencana Lima Tahun ke-14 dan Inisiatif Pemerintah
Pertumbuhan pengguna internet ini juga tidak terlepas dari pencapaian selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025). Dalam rencana ini, pemerintah China menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan utama dari rencana tersebut adalah meningkatkan konektivitas seluruh lapisan masyarakat, yang mencakup pembuatan kebijakan dan investasi infrastruktur di berbagai wilayah.
Pemerintah juga melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi digital di masyarakat. Pelatihan teknologi informasi bagi kelompok rentan, termasuk lansia dan masyarakat desa, menjadi fokus utama agar mereka tidak tertinggal dalam perkembangan zaman. Dengan cara ini, mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan berpartisipasi lebih aktif dalam masyarakat.
Implikasi Sosial dan Ekonomi
Dampak dari meningkatnya jumlah pengguna internet ini sangat luas. Selain meningkatkan akses informasi, internet memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. E-commerce, pendidikan online, serta berbagai layanan digital lainnya semakin berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna. Hal ini berkontribusi pada perbaikan daya saing ekonomi China di panggung global.
Menurut data dari Xinhua, kehadiran lebih banyak pengguna internet juga dapat mendorong inovasi dalam layanan publik dan bisnis, yang semakin penting di era digital ini. Dengan meningkatnya akses, sektor-sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi juga bisa terdampak positif dengan perubahan cara berinteraksi dan mengakses layanan.
Tantangan yang Masih Ada
Meski mencapai angka yang signifikan, tantangan tetap ada. Perlu adanya perhatian khusus untuk memastikan kualitas layanan internet, terutama di daerah terpencil. Infrastruktur yang belum merata dapat menjadi hambatan dalam pengembangan lebih lanjut. Selain itu, keamanan dan privasi pengguna juga perlu mendapatkan perhatian agar masyarakat merasa aman saat menggunakan layanan digital.
Dengan perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi, China menunjukkan komitmennya untuk menjadikan internet sebagai sarana penting bagi pembangunan sosial dan ekonomi. Dengan adanya berbagai upaya dan inisiatif yang sedang dijalankan, harapan ke depan adalah agar teknologi informasi dapat lebih merata dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat demi kemajuan bersama.





