Perusahaan Jepang Wajibkan Karyawan Pakai AI Dongkrak Produktivitas

Yahoo Japan, perusahaan teknologi yang mengelola aplikasi perpesanan dan media sosial Line, kini mewajibkan seluruh karyawannya menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Kebijakan ini bertujuan untuk mendongkrak produktivitas perusahaan dengan target melipatgandakan hasil kerja karyawan pada tahun 2028.

Penerapan AI untuk Efisiensi Kerja

Sekitar 11.000 karyawan Yahoo Japan kini diharuskan memakai AI generatif untuk berbagai tugas rutin, seperti riset, pencarian data, pembuatan dokumen, serta pelaksanaan rapat. Perusahaan mengungkap bahwa pekerjaan administratif memakan waktu sekitar 30% dari total jam kerja. Dengan adanya AI, karyawan dapat menghemat waktu dari tugas-tugas berulang sehingga lebih fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan nilai tambah tinggi.

Yahoo Japan menggunakan alat AI internal bernama SeekAI yang membantu berbagai operasi bisnis mulai dari penggantian biaya, pembuatan template prompt, proofreading dokumen, komunikasi, hingga penyusunan agenda rapat. Menurut perusahaan, tujuan utama penggunaan AI adalah untuk memangkas pekerjaan repetitif dan meningkatkan efisiensi tanpa menggantikan peran manusia.

Tantangan dan Kekhawatiran Publik

Meskipun optimisme terhadap penggunaan AI tinggi, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran. Target meningkatkan produktivitas dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun dianggap ambisius, dan belum ada penjelasan mengenai konsekuensi bila target tersebut gagal tercapai. Kekhawatiran lain adalah potensi tekanan pada karyawan akibat tuntutan performa yang meningkat dengan bantuan teknologi.

Data dari beberapa studi menunjukkan kenyataan yang lebih kompleks. Sebuah penelitian menemukan bahwa pengembang berpengalaman justru membutuhkan waktu 19% lebih lama ketika menggunakan alat AI, yang mengindikasikan adanya kurva adaptasi dan potensi gangguan produktivitas di awal penerapan teknologi baru.

Kasus serupa juga terjadi di perusahaan Amazon, di mana penggunaan AI untuk meningkatkan output tim malah mengurangi kreativitas serta kepuasan kerja karyawan. Pengalaman tersebut menunjukkan bahwa teknologi AI bukan solusi instan tanpa risiko.

Perkembangan Tren Penggunaan AI di Perusahaan Besar

Yahoo Japan bukan satu-satunya perusahaan yang menerapkan kebijakan serupa. CEO Shopify, Tobi Lütke, juga menegaskan bahwa penggunaan AI telah menjadi “ekspektasi dasar” bagi semua karyawannya. Langkah ini menandai pergeseran paradigma korporasi besar dalam mengintegrasikan AI sebagai alat kerja wajib untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Hal ini mencerminkan tren global bahwa perusahaan teknologi semakin mengandalkan AI generatif dalam membantu pekerjaan rutin serta mempercepat proses bisnis. Namun, penerapan yang efektif membutuhkan kesiapan infrastruktur teknologi dan pelatihan bagi karyawan agar dapat beradaptasi dengan baik.

Strategi Masa Depan dan Implikasi

Langkah Yahoo Japan untuk memanfaatkan AI secara intensif menyoroti bagaimana inovasi teknologi menjadi kunci transformasi produktivitas kerja di era digital. Meski ada kekhawatiran terkait target ambisius dan potensi tekanan pada karyawan, perusahaan menilai AI sebagai alat yang membantu mengurangi beban pekerjaan administratif dan meningkatkan fokus pada hal yang lebih strategis.

Ke depan, keberhasilan implementasi ini akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengelola perubahan budaya kerja, memastikan keamanan data, serta menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi antara manusia dan mesin. Pengawasan dan evaluasi berkala juga penting untuk mengukur dampak penggunaan AI terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

Dengan tren pemanfaatan AI yang semakin meluas di perusahaan Jepang dan global, transformasi dunia kerja akan mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Langkah-langkah strategis dari perusahaan seperti Yahoo Japan menjadi contoh penting dalam mengintegrasikan teknologi canggih untuk menghadapi kompetisi bisnis yang semakin ketat.

Exit mobile version