
Keberuntungan bisa datang dari arah yang tidak terduga, seperti yang dialami oleh Pratama Persadha. Dengan investasi minimal, yakni membeli satu nama domain seharga kopi kekinian, dia kini menjadi pemilik mobil listrik Wuling Air EV Lite yang bernilai sekitar Rp190 juta. Pratama adalah pemenang utama dari program undian "Exavaganza" yang digelar Exabytes Indonesia bekerja sama dengan PANDI, lembaga yang mengelola domain internet di Indonesia.
Program tersebut dirancang untuk meningkatkan adopsi penggunaan domain lokal .id, dengan hadiah mobil listrik sebagai daya tarik utama. Data dari Exabytes menunjukkan adanya peningkatan registrasi domain .id sekitar 20% selama kampanye yang berlangsung sejak Juni hingga Desember 2024. Ini mencerminkan keberhasilan strategi pemasaran yang terencana dengan baik, di mana satu penjualan domain bisa membawa keuntungan yang jauh lebih besar.
Pratama mengungkapkan, "Program undian ini saya nilai sangat fair dan transparan. Saya hanya membeli satu domain di Exabytes, dan ternyata menjadi pemenang utama." Ucapan ini mencerminkan kegembiraan yang sering kali menjadi motivasi dalam belanja digital. Para eksekutif Exabytes mungkin mendengar kabar ini dengan senyum lebar, karena setiap domain baru yang terjual bukan hanya menguntungkan mereka, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberadaan domain lokal.
Pertarungan Identitas Digital
Di balik kesuksesan kampanye ini, terdapat persaingan yang tidak kalah sengit antara domain .id dan .com. Selama bertahun-tahun, .com mendominasi pasar global, tetapi kini PANDI dan mitranya berusaha membalikkan keadaan. Ketua PANDI, John Sihar Simanjutak, menyatakan bahwa hingga 30 Juni 2025, jumlah domain .id mencapai 1.261.732, menjadikannya yang tertinggi di ASEAN. "Sejak Oktober 2024, .id memiliki pangsa pasar sebesar 51%, sementara .com tinggal 41%," ujar Simanjutak, menegaskan bahwa ini adalah langkah penting bagi nasionalisme digital di Indonesia.
Inisiatif ini memang lebih dari sekadar lomba. Ini adalah bagian dari usaha untuk mempromosikan kedaulatan digital Indonesia. Setiap pengajuan untuk .id bukan hanya berimplikasi pada pendapatan PANDI, tetapi juga memberikan keuntungan bagi registrar seperti Exabytes, dan mobil yang dimenangkan oleh Pratama bisa dilihat sebagai biaya akuisisi pelanggan yang efektif.
Dari Jargon Menjadi Aksi
Di tengah jargon besar seperti "Digital Transformation Initiative" dan visi masa depan digital Indonesia, Country Manager Exabytes Indonesia, Indra Hartawan, mengungkapkan bahwa program Exavaganza adalah langkah nyata dalam komitmen mereka. "Domain .id adalah pintu gerbang menuju peluang global," katanya. Dengan menunjukkan signifikansi domain lokal, Exabytes membantu pelaku UMKM dan wirausaha lain untuk bersaing di pasar global.
Dengan harga domain .id yang bervariasi antara Rp55.000 hingga Rp250.000 per tahun, konsep ini jelas menjadi investasi yang menjanjikan. Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan: PANDI memperkuat posisi .id, Exabytes menarik pelanggan, dan pemerintah bisa melaporkan kemajuan dalam digitalisasi.
Melawan dominasi global, Indonesia kini bisa membangun identitas digitalnya sendiri. Kisah kesuksesan Pratama Persadha hanyalah puncak gunung es dari banyak peluang yang ada. Dengan bertambahnya pemilik domain .id, Indonesia selangkah lebih dekat untuk menancapkan identitas digital nasional di arena global. Ini adalah sinyal yang jelas bahwa pasar digital Indonesia siap untuk bersaing secara serius, dengan semakin banyak pengusaha yang memanfaatkan teknologi dan domain lokal untuk meraih sukses.





