Kontes Mangrove Photography Awards 2025 telah menarik perhatian global dengan berbagai karya menakjubkan dari para fotografer, dan menariknya, banyak di antara mereka berasal dari Indonesia. Selain merayakan keindahan hutan bakau, kontes ini juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi ekosistem tersebut.
Salah satu pemenang yang sangat mencolok adalah Mark Ian Cook yang berhasil meraih gelar "Jawara Mangrove Photographer of the Year" dengan karyanya yang berjudul "Bird’s-Eye View of the Hunt." Foto ini menggambarkan sekawanan burung sendok roseate yang meluncur di atas hiu lemon yang sedang berburu, menunjukkan hubungan kompleks antara spesies yang ada di dalam ekosistem hutan bakau. Karya ini diambil di Teluk Florida, yang historis merupakan habitat utama burung tersebut. Namun, kenaikan permukaan laut mengancam keberlanjutan habitat ini, menjadikan pesan konservasi dalam foto ini semakin mendalam.
Dalam kategori yang berbeda, fotografer asal Indonesia juga mencatat keberhasilan. Satwika Satria, misalnya, memenangkan kategori Mamalia dengan foto seekor bekantan muda yang menikmati buah avicennia di tengah hutan bakau. Penangkapan momen ini menunjukkan keanekaragaman hayati yang perlu dilindungi. Berbagai karya lain dari fotografer Indonesia seperti Gwi Bin Lim, juga menunjukkan panorama alam yang menakjubkan, seperti pemandangan Bima Sakti di atas pohon bakau yang menunjukkan pesona lanskap Indonesia.
Pemenang di kategori Landscape Hitam & Putih, Vladimir Borzykin, juga merupakan kontestan dari Indonesia yang menunjukkan keindahan hutan bakau dalam nuansa yang berbeda. Kreasi ini berperan sebagai pengingat bahwa keindahan dapat ditemukan dalam berbagai persepsi, termasuk dalam gradasi hitam dan putih yang dramatis.
Dari negara-negara lain, seperti sahabat dari Bangladesh dan Filipina, juga membawa keunikan tersendiri. Freddie Claire dari Bangladesh meraih kemenangan di kategori Mata Pencaharian, menunjukkan bagaimana masyarakat bergantung pada hutan bakau untuk kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini menegaskan bahwa keberadaan hutan bakau bukan hanya sebuah keindahan, tetapi juga bagian integral dari mata pencaharian banyak orang.
Bukan hanya pemenang yang mengesankan, tetapi sejumlah fotografer Indonesia juga mendapatkan penghargaan rekomendasi tinggi. Di antaranya, Nyoman Hendra Adhi Wibowo dan Christian Moldrup Legaard, yang karyanya terpilih sebagai Highly Commended, merefleksikan komitmen para fotografer untuk menjaga dan melestarikan ekosistem hutan bakau melalui seni fotografinya.
Tampaknya, kontes ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan bakat fotografi, tetapi juga sebagai medium untuk meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan. Dalam pernyataannya, para juri menyatakan bahwa mereka terkesan dengan kualitas tinggi dari karya-karya yang diajukan, yang tidak hanya estetis, tetapi juga berbicara tentang pentingnya pelestarian alam.
Melihat kembali ke hasil kontes, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam bidang fotografi alam, terutama mengenai keberagaman hayati dan ekosistem hutan bakau. Keberhasilan ini memberikan harapan dan semangat bagi fotografer muda untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi dalam konservasi lingkungan melalui seni.
Akhirnya, keberhasilan para fotografer dalam Mangrove Photography Awards 2025 menunjukkan kekuatan fotografi sebagai alat komunikasi dan penggerak untuk kesadaran lingkungan. Dengan terus mempromosikan karya-karya yang mendukung pelestarian bakau, diharapkan dampak positif terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar akan terus meningkat.





