DeepSeek R2 Batal Diluncurkan karena Terhambat Masalah Chip Huawei

DeepSeek R2, model lanjutan dari inovasi kecerdasan buatan (AI) yang diperkenalkan awal tahun ini, terpaksa ditunda peluncurannya akibat masalah teknis yang terkait dengan chip Huawei Ascend. Peluncuran yang seharusnya dilakukan pada bulan Mei ini kini semakin tidak pasti, menyusul laporan bahwa kendala pada chip tersebut memaksa perusahaan untuk beralih menggunakan chip NVIDIA untuk tujuan pelatihan, sementara chip Ascend hanya dapat digunakan untuk inferensi.

DeepSeek R1, model pertama yang dirilis pada Januari 2023, berhasil memanfaatkan chip berdaya rendah untuk melatih model AI dengan biaya yang lebih efisien, sehingga mengganggu pasar termasuk mempengaruhi nilai saham NVIDIA. Sejak peluncuran R1, banyak pihak mengharapkan DeepSeek R2 akan memberikan inovasi lebih lanjut dalam teknologi AI. Namun, masalah pada chip Ascend Huawei telah menimbulkan sejumlah tantangan yang signifikan, mulai dari stabilitas hingga dukungan perangkat lunak.

Menurut laporan Financial Times, chip Huawei Ascend menghadapi sejumlah kendala yang membuatnya tertinggal dibandingkan chip NVIDIA. Para ahli industri di Tiongkok menyatakan bahwa meskipun perusahaan seperti Huawei berusaha keras untuk mengembangkan teknologi chip AI dalam negeri, performa dan stabilitas chip tersebut masih belum dapat menandingi keandalan chip yang diproduksi oleh NVIDIA.

Konteks Geopolitik dan Pengembangan Teknologi Lokal

Ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah mendorong pemerintah Tiongkok untuk berinvestasi dalam pengembangan chip AI lokal. Huawei baru-baru ini meluncurkan CloudMatrix 384, yang niatnya adalah untuk bersaing dengan sistem chip NVIDIA GB200 NVL72. Namun, meskipun diklaim memiliki performa yang lebih baik, CloudMatrix 384 membutuhkan daya yang lebih besar, sehingga tidak sepenuhnya mengatasi kendala penggunaan energi dan efisiensi yang selama ini dipesan oleh para pengembang AI.

Sebagai langkah untuk meningkatkan independensi teknologi, pemerintah Tiongkok juga mendorong perusahaan-perusahaan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada chip AI dari perusahaan asing, khususnya NVIDIA, terutama untuk proyek-proyek yang berkaitan dengan sektor pemerintah. Kebijakan ini berusaha menciptakan peluang untuk memajukan industri chip domestik di tengah tekanan dari luar.

Dampak pada Pasar dan Industri Teknologi

Kendala peluncuran DeepSeek R2 dipastikan akan berdampak pada ekosistem AI tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di pasar global. Banyak pengamat industri mencermati situasi ini dengan penuh perhatian, mengingat bahwa inovasi dari DeepSeek R1 telah menjadi tolok ukur bagi banyak pihak. Jika masalah ini tidak segera teratasi, dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan dinamika pasar yang selama ini berorientasi pada inovasi teknologi.

Berbagai inovasi dari DeepSeek R2 diharapkan mampu melibatkan teknologi canggih, namun pengembangan lebih lanjut tampaknya harus menunggu sampai masalah chip terpecahkan. Dengan menyaksikan perkembangan model-model AI lain yang dirilis, seperti yang dilakukan NVIDIA, DeepSeek kini berada di posisi yang sulit.

Kesimpulan Sementara

Menunggu peluncuran DeepSeek R2 menjadi tantangan yang sulit, baik bagi perusahaan yang terlibat maupun bagi para investor. Sementara itu, pengembangan teknologi chip dalam negeri di Tiongkok terus menjadi fokus utama sebagai respons terhadap kondisi pasar global yang berubah dan tantangan geopolitik. Ke depannya, pemangku kepentingan industri harus mencari jalan terbaik untuk berkolaborasi dan berinovasi agar tetap dapat bersaing dengan pemain global lainnya di pasar AI.

Berita Terkait

Back to top button