
Pemerintah Indonesia kini dihadapkan pada tantangan untuk mempercepat kerjasama dalam sektor industri semikonduktor, khususnya dengan Taiwan, yang dikenal sebagai produsen chip terkemuka di dunia. Meskipun kesempatan untuk berkolaborasi terbuka lebar, tampaknya Indonesia belum menunjukkan minat yang signifikan dalam membangun kemitraan ini. Hal ini disampaikan oleh Terry Tsao, Global Chief Marketing Officer dan Presiden SEMI Taiwan, dalam sebuah sesi tanya jawab dengan wartawan di Taipei.
Tsao menyoroti bahwa pemerintah Indonesia tidak mengekspresikan ketertarikan yang sama seperti negara-negara lain yang telah menjalin kerjasama lebih awal dengan Taiwan. "Taiwan sangat terbuka untuk kolaborasi ini," ujar Tsao. Realitas ini menunjukkan potensi besar bagi Indonesia untuk mengembangkan industri semikonduktornya dengan memanfaatkan keahlian dan teknologi yang dimiliki Taiwan.
Pentingnya Industri Semikonduktor
Industri semikonduktor merupakan salah satu sektor yang sedang berkembang pesat di seluruh dunia. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang telah berinvestasi besar-besaran untuk mengembangkan industri ini. Misalnya, investasi di industri semikonduktor di AS diproyeksikan mencapai USD 33 juta hingga 2028, sementara Jepang berencana mengalokasikan USD 18 juta untuk tujuan yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara lain sudah menyadari pentingnya sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.
Potensi Kolaborasi dengan Taiwan
Taiwan sebagai pemimpin dalam teknologi chip memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal desain dan manufaktur semikonduktor. Dengan kolaborasi ini, Indonesia bisa mendapatkan akses terhadap teknologi terbaru dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja lokal. Penanaman investasi dan pengembangan fasilitas produksi di Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan industri domestik.
Kesempatan yang Terlewatkan
Namun, kurangnya respon dari pemerintah Indonesia memberikan kesan bahwa kita melewatkan kesempatan yang berharga. Negara-negara lain sudah memanfaatkan peluang ini untuk berkolaborasi dengan Taiwan dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi semikonduktor. Sebagai contoh, negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia telah berhasil menjalin kerjasama yang menguntungkan.
Penting untuk dicatat bahwa kolaborasi dengan Taiwan tidak hanya akan mendatangkan investasi, tetapi juga transfer teknologi yang vital bagi pengembangan industri semikonduktor di Indonesia. Dengan dukungan dari para ahli Taiwan, Indonesia dapat mempercepat proses pengembangan industri ini.
Pendapat Para Ahli
Ahli industri dan ekonomi menyatakan, kolaborasi dengan Taiwan di bidang semikonduktor bisa meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Mereka juga mengingatkan bahwa keterlambatan dalam mengambil langkah strategis ini bisa membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain yang lebih aktif. Investasi dalam sektor ini akan memberikan dampak positif pada sektor teknologi informasi dan komunikasi, yang saat ini sangat berperan dalam ekonomi digital global.
Langkah Ke Depan
Dengan segala potensi yang ada, pemerintah Indonesia seharusnya segera merumuskan kebijakan yang mendukung pengembangan industri semikonduktor. Ini meliputi penyediaan insentif bagi perusahaan yang ingin berinvestasi, serta penyusunan regulasi yang mempermudah alur investasi dari asing. Dialog antara pemerintah Indonesia dan Taiwan perlu diintensifkan untuk melihat peluang kerjasama yang saling menguntungkan.
Masa depan industri semikonduktor Indonesia bergantung pada seberapa cepat dan serius pemerintah mengambil langkah untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak yang berkompeten. Jika Indonesia mampu beradaptasi dan berinovasi di bidang ini, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pemain kunci di pasar semikonduktor global.





