Bluesky telah muncul sebagai platform unggulan bagi para peneliti dan ilmuwan dalam berbagi riset ilmiah, mengungguli X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Temuan ini didasarkan pada studi yang dilakukan oleh tim dari University of Sheffield, yang mengevaluasi 2,6 juta unggahan di Bluesky dalam dua setengah tahun terakhir, termasuk 500.000 artikel ilmiah. Hasilnya menunjukkan bahwa Bluesky tidak hanya lebih sering digunakan untuk berbagi penelitian, tetapi juga mendapatkan tingkat interaksi publik yang jauh lebih tinggi.
Dalam analisis yang dilakukan, tampak bahwa sebagian besar unggahan ilmiah di Bluesky mendapatkan setidaknya sepuluh suka, dan sepertiga di antaranya diunggah ulang lebih dari sepuluh kali. Sementara itu, penelitan sebelumnya mengindikasikan bahwa interaksi semacam itu di X jauh lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah pengguna Bluesky masih relatif kecil, platform ini berhasil menarik perhatian dan keterlibatan yang signifikan dari komunitas ilmiah.
Salah satu penulis studi, Er-Te-Zheng, menekankan bahwa Bluesky menghadirkan diskusi ilmiah yang lebih ‘murni’. Ia menyatakan, "Setelah lonjakan pada penghujung 2024, diskusi akademis di Bluesky tetap konsisten tinggi, bahkan kadang lebih dari di X. Unggahan ilmiah di Bluesky bukan hanya lebih orisinal, tetapi juga mendapatkan keterlibatan publik yang lebih kuat." Hal ini menunjukkan bahwa platform ini diakui sebagai ruang yang lebih kredibel untuk komunikasi ilmiah.
Keterlibatan Komunitas Ilmiah
Keberhasilan Bluesky dalam menarik komunitas ilmiah tidak terlepas dari upaya para komunikator sains untuk membangun ekosistem yang sehat dalam berbagi informasi. Tara C. Smith, seorang profesor epidemiologi di Kent State University, menyebutkan bahwa keterlibatan di X telah menurun drastis akibat meningkatnya jumlah troll dan bot. "Meskipun saya memiliki 130.000 pengikut, engagement di sana turun menjadi tidak berguna," ungkapnya.
Sejalan dengan itu, Andrew Thaler, seorang biolog laut, menambahkan bahwa komunitas ilmiah tidak sepenuhnya bergantung pada platform yang digunakan. "Mereka tidak peduli di mana kita berada; yang terpenting adalah di mana orang-orang berkumpul," katanya. Ini menegaskan bahwa meskipun ukuran Bluesky lebih kecil, efektivitas pembentukan komunitas ilmiah di platform tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata.
Popularitas Bluesky di Kalangan Ilmuwan
Peningkatan aktivitas pengguna terhadap riset sains di Bluesky terlihat jelas, terutama dalam konteks berbagi informasi yang relevan. Riset menunjukkan bahwa pada bulan Agustus, jumlah unggahan bertemakan sains meningkat tiga kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini mencerminkan minat yang terus bertumbuh di kalangan ilmuwan untuk menggunakan Bluesky sebagai tempat diskusi.
Meskipun Bluesky mengalami periode fluktuasi pengguna, minat di kalangan peneliti terus bertahan. Data mengindikasikan bahwa Bluesky semakin menjadi pilihan bagi mereka yang mencari ruang privasi dan interaksi yang lebih bermakna. Hal ini memberikan sinyal positif bagi masa depan platform dalam konteks komunikasi ilmiah.
Efisiensi dalam Berbagi Informasi
Efisiensi Bluesky dalam berbagi informasi juga terlihat dari kecepatan dan relevansi unggahan yang terjadi. Peneliti menemukan bahwa meski jumlah penggunanya kecil, kualitas interaksi yang tercipta jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang terjadi di X saat ini. Keterlibatan yang lebih tinggi membuat Bluesky menjadi sarana yang efektif untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Kondisi ini mendorong para ilmuwan untuk berinvestasi waktu dan tenaga dalam membangun jaringan di Bluesky. Platform ini diharapkan dapat terus berkembang sebagai sumber daya yang berharga bagi komunikasi ilmiah di masa depan, menjadikannya alternatif yang lebih sehat dan produktif dibandingkan dengan platform-platform sebelumnya.





