Telkom Terima Audiensi Pemda dan Komunitas Papua Selatan Bahas SKKL

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menerima audiensi dari pemerintah daerah dan perwakilan komunitas di Papua Selatan untuk membahas perkembangan pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) di ruas Sorong-Merauke. Pertemuan berlangsung di Telkom Landmark Tower Jakarta pada Senin, 8 September 2025, dan dihadiri oleh berbagai stakeholders, termasuk mahasiswa, pelaku UMKM, serta komunitas ojek online.

Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, yang didampingi oleh jajaran direksi dan pemimpin senior lainnya dari TelkomGroup. Dalam kesempatan ini, Awaluddin menekankan bahwa peran Telkom tidak hanya sebatas sebagai penyedia layanan telekomunikasi. Ia menyatakan, "Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan konektivitas digital yang merata dari Sabang hingga Merauke." Pernyataan ini mencerminkan komitmen Telkom untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah timur.

Pembentukan Crisis Management Team

Untuk mempercepat pemulihan SKKL, Telkom telah membentuk Crisis Management Team (CMT) yang bekerja secara lintas fungsi dan menjalin koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan. CMT ini bertujuan untuk memastikan penanganan situasi berjalan dengan optimal dan efisien. Upaya ini dianggap penting, mengingat dampak langsung pemulihan kabel laut terhadap kualitas layanan telekomunikasi di Papua Selatan.

Audiensi ini turut dihadiri oleh beberapa pejabat penting, seperti Plh Dirjen Infrastruktur Digital Kemkomdigi, Denny Setiawan; anggota DPD RI Komite IV Provinsi Papua Selatan, Rudi Tirtayana; dan Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah. Kehadiran mereka menunjukkan keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam memperhatikan perkembangan telekomunikasi di wilayah tersebut.

Dampak terhadap Komunitas dan UMKM

Sebagai bagian dari diskusi, para perwakilan masyarakat menyampaikan harapan mereka agar pemulihan SKKL tidak hanya meningkatkan kualitas komunikasi, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya untuk pelaku UMKM. Melalui peningkatan konektivitas, mereka percaya akses terhadap pasar dan informasi akan lebih baik, sehingga mendukung perkembangan ekonomi di Papua Selatan.

Seorang perwakilan dari komunitas ojek online juga mengungkapkan harapannya untuk optimasi layanan digital yang mendukung aktivitas mereka sehari-hari. Dengan pemulihan SKKL yang lebih cepat dan terpercaya, mereka yakin dapat menyediakan layanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun demikian, dalam sambutannya, Awaluddin juga menyampaikan bahwa tantangan dalam pemulihan SKKL ini cukup signifikan. Bencana alam, faktor geografis yang sulit, dan keterbatasan sumber daya seringkali menjadi hambatan. Namun, dia menegaskan bahwa Telkom siap menghadapi dan mengatasi semua tantangan tersebut demi menjaga kualitas layanan dan mencapai target waktu pemulihan.

Langkah Selanjutnya

Ke depannya, Telkom berencana untuk melibatkan lebih banyak pihak dalam proses pemulihan, termasuk memberikan update berkala mengenai progress yang telah dicapai. Hal ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah yang diambil. "Kami ingin semua pihak terlibat dan mendapatkan informasi yang jelas mengenai perkembangan pemulihan ini," lanjut Awaluddin.

Memfinalisasi langkah-langkah tersebut, Telkom juga membuka saluran komunikasi langsung bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhannya. Mereka percaya bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang saling mendukung antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat.

Dengan segala upaya yang dilakukan, Telkom berharap dapat memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kualitas layanan telekomunikasi di Papua Selatan dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam konteks ini, pertemuan audiensi ini menjadi langkah positif menuju transparansi dan kolaborasi yang lebih baik antara semua pemangku kepentingan.

Berita Terkait

Back to top button