
Saat banjir melanda Bali pada 9 September, ribuan menara Base Transceiver Station (BTS) berperan penting dalam menjaga komunikasi. Dengan memutus akses jalan dan memadamkan aliran listrik, sinyal telekomunikasi menjadi satu-satunya penghubung antara korban dan dunia luar, membantu mereka berkomunikasi dengan keluarga dan tim penyelamat. Di tengah situasi darurat tersebut, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mengkonfirmasi bahwa jaringan mereka tetap beroperasi normal.
Banjir yang menerjang wilayah Jembrana, Tabanan, dan Badung menantang keberadaan sekitar 2.700 menara BTS yang dikelola XLSMART. Menurut Dodik Ariyanto, Regional Group Head XLSMART East Region, tantangan terbesar bukanlah banjir itu sendiri tetapi dampaknya, khususnya terputusnya pasokan listrik yang vital bagi beroperasinya menara-menara tersebut. “Tim teknis kami sigap mengaktifkan genset dan melakukan perbaikan sehingga layanan tetap terjaga,” ujar Dodik.
Kondisi darurat ini menggambarkan bagaimana telekomunikasi menjadi elemen penting bagi masyarakat yang terdampak. Mengingat kebutuhan komunikasi yang mendesak, XLSMART berupaya keras untuk memastikan layanan tetap dapat diakses, terutama bagi pihak berwenang yang sedang menangani bencana. Setelah tiga hari penanganan intensif, pada 12 September, mereka berhasil mengembalikan jaringan di daerah terdampak ke kondisi normal.
Di tengah upaya pemulihan infrastruktur, XLSMART juga mengumumkan bantuan “XLSMART Peduli Bencana” untuk para korban. Bantuan ini akan mencakup kebutuhan pokok darurat dan didistribusikan bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan serta mitra lokal. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan kini lebih dari sekadar mempertahankan operasional; mereka juga memiliki komitmen untuk membantu masyarakat yang terpengaruh.
Namun, kejadian banjir ini juga menggarisbawahi kerentanan infrastruktur digital Balit. Meski XLSMART berhasil menjaga jaringan mereka tetap beroperasi, ketergantungan pada pasokan listrik menjadikan pekerjaan ini menjadi sebuah tantangan berkelanjutan. Penggunaan genset sebagai solusi darurat efektif, tetapi menimbulkan pertanyaan tentang ketahanan jangka panjang sistem kelistrikan yang mendukung infrastruktur komunikasi.
Komitmen XLSMART dalam mempertahankan jaringan selama bencana tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis yang luar biasa, tetapi juga sebuah contoh tanggung jawab sosial korporat yang sangat diperlukan di era modern saat ini. Dengan pengalaman ini, semua penyedia layanan di Indonesia diingatkan tentang pentingnya menciptakan sistem yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana di masa depan.
Sementara itu, dengan banyaknya spekulasi tentang perubahan iklim dan bencana alam yang lebih sering terjadi, perlunya penguatan infrastruktur telekomunikasi menjadi semakin mendesak. Langkah-langkah preventif harus diambil untuk memastikan bahwa jaringan komunikasi tetap dapat diandalkan, meskipun menghadapi tantangan dari alam.
Situasi ini mengajak kita untuk merenungkan betapa vitalnya peran teknologi komunikasi dalam krisis. Keberhasilan XLSMART adalah bukti bahwa dengan dedikasi dan persiapan, komunikasi dapat bertahan dalam kondisi terburuk, memberikan harapan di tengah kesengsaraan. Mari kita terus mendukung upaya pembangunan infrastruktur yang lebih resilient di seluruh Indonesia.





