Cara Mengedit Foto Viral: Buat Miniatur Efek Retro dengan Gemini AI

Netizen saat ini sedang terpesona dengan tren pengeditan foto yang mengubah gambar menjadi miniatur action figure dengan efek retro. Cara mengedit foto yang lagi viral ini menawarkan pengalaman kreatif dan hasil yang unik, menjadikan foto sehari-hari tampil menarik dan berbeda. Dengan munculnya teknologi kecerdasan buatan seperti Gemini AI, proses pengeditan ini menjadi lebih mudah dan cepat.

Gemini AI memungkinkan pengguna untuk mengubah foto biasa menjadi karya seni 3D dengan hanya beberapa langkah sederhana. Langkah pertama adalah mengakses Google Gemini melalui aplikasi atau situs resmi. Setelah itu, pengguna bisa mengunggah foto yang akan diedit. Untuk mendapatkan hasil sesuai harapan, memasukkan prompt atau kata perintah yang tepat menjadi kunci. Satu contoh prompt yang sering digunakan adalah “BANDAI-style toy”, yang menghasilkan figur miniatur dengan skala 1:7.

Setelah foto diunggah, pengguna dapat menambahkan instruksi lebih lengkap. Prompt yang bisa dimanfaatkan termasuk deskripsi tentang lingkungan, bentuk figur, serta detail lain yang diinginkan. Proses ini tidak hanya sederhana tetapi juga menawarkan hasil yang sangat memuaskan, baik dalam gaya mainstream maupun efek yang lebih kreatif. Setelah AI menyelesaikan pemrosesan, pengguna bisa mengunduh gambar dengan mengklik ikon di pojok kanan atas.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih anti-mainstream, pengguna dapat mengganti prompt dengan deskripsi yang lebih beragam. Misalnya, jika ingin mengedit foto dengan nuansa hippie tahun 1970-an, bisa menggunakan kalimat seperti “Stylize the photo as a 1970s hippie figurine, with peace sign necklace, colorful headband, and a tie-dye shirt against a psychedelic abstract background.” Sebab, pengeditan foto bukan hanya sekadar merubah tampilan, melainkan juga menghadirkan elemen nostalgia yang menyentuh banyak orang.

Berikut beberapa contoh prompt yang bisa digunakan untuk menciptakan efek retro yang menonjol:

1. “Turn the image into a pop art-style 3D figurine, featuring bold colors, halftone dots, and comic-book speech bubbles around the character.”
2. “Make a collectible figure inspired by 1950s diners, with a checkered floor base, red booth, and soda fountain props.”
3. “Reimagine the subject as a retro video game character in 16-bit pixel art style, with the character placed on a simulated arcade platform.”
4. “Generate a vintage sci-fi astronaut figurine, featuring metallic suit details, ray-gun prop, and a rocket backdrop reminiscent of classic sci-fi movies.”

Penggunaan prompt-prompt yang kreatif tidak hanya memudahkan proses pengeditan tetapi juga memberikan hasil yang mendorong imajinasi. Misalnya, prompt mengubah subjek menjadi figur koleksi Bollywood klasik, lengkap dengan sari dan estetika film retro, segera menjadikan foto terasa lebih hidup.

Namun, jika Gemini AI terasa lambat atau bermasalah, ada pilihan lain seperti ChatGPT dan Grok yang dapat digunakan. Ini memberikan alternatif bagi pengguna yang ingin tetap terlibat dalam dunia pengeditan foto meski dengan alat berbeda.

Tren ini semakin meroket, terutama di kalangan kreator konten yang ingin menampilkan sesuatu yang berbeda. Di tengah banjir konten visual di media sosial, pengeditan foto yang menghasilkan miniatur dengan efek retro menawarkan keunggulan yang unik. Pengeditan foto tidak hanya berfungsi sebagai sarana peribadi, tetapi juga menjadi cara bersenang-senang dan mengekspresikan diri.

Bagi mereka yang berdedikasi untuk bereksperimen dengan gaya unik, menggunakan teknologi seperti Gemini AI dapat memperluas kreativitas dan memberikan hasil yang mengesankan. Dengan semakin banyaknya beragam prompt yang tersedia, tak heran jika pengeditan foto dengan gaya retro semakin populer dan layak dicoba.

Berita Terkait

Back to top button