Komdigi Soal Viral Edit Foto Bareng Artis Tak Senonoh: Segera Laporkan!

Pemain Tim Nasional Indonesia mengeluhkan maraknya foto editan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang viral di media sosial. Foto-foto tersebut menampilkan mereka seolah-olah berpose bersama warganet dengan pose intim yang tidak senonoh. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) pun angkat suara, menegaskan bahwa tindakan edit foto serupa melanggar etika dan dapat dilaporkan ke pihak berwenang.

Larangan Edit Foto Tak Senonoh dengan AI

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menegaskan bahwa editan foto yang memperlihatkan pose intim atau tidak pantas menggunakan teknologi AI tidak dibenarkan. “Ada di panduan (AI) yang akan kami terbitkan. Ini jelas melanggar etika,” ujar Edwin saat ditemui setelah acara AI Innovation Summit 2025 di Jakarta Selatan pada Selasa (16/9).

Pihak Komdigi juga mendorong masyarakat yang menemukan konten seperti itu untuk segera melaporkannya ke Direktorat Jenderal Pengawasan Digital. Proses penanganannya bisa berupa penghapusan konten (takedown) atau tindakan hukum lebih lanjut. Edwin menambahkan, jika memenuhi unsur pelanggaran hukum, pelaku dapat dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). “Itu sudah melanggar UU ITE, dan sanksinya jelas ada di sana,” tegasnya.

Reaksi Pemain Timnas Indonesia

Fenomena penyebaran foto editan yang menampilkan figur publik dengan pose tak pantas memang turut menimbulkan keresahan. Salah satu pemain Timnas Indonesia, Rizki Ridho Ramadhani, secara terbuka menyampaikan ketidaknyamanannya melalui unggahan di akun Instagram resminya @rizkyridhoramadhan pada Jumat (12/9). Ia meminta masyarakat untuk lebih menghormati dan tidak mengedit foto seperti itu. “Teman-teman tolong lebih sopan lagi ya, tidak perlu edit seperti ini,” tulis bek Timnas tersebut.

Sementara itu, rekan setimnya, Sandy Walsh, juga menyatakan ketegasan menolak konten editan berprofil negatif yang dapat menimbulkan gosip atau fitnah. Lewat Instagram Stories @sandywalsh, ia memperingatkan bahwa jika konten serupa terus muncul, ia akan mulai memblokir akun-akun yang membuatnya. “Dan satu lagi, pesannya tetap sama… Jika aku terus melihat ini di Instagram, aku akan mulai memblokir orang karena aku tidak bisa menerima hal ini,” tulis Sandy.

Perlunya Edukasi dan Pengawasan Konten Berbasis AI

Kasus edit foto berbasis AI yang viral menunjukkan betapa pentingnya regulasi dan edukasi terkait penggunaan teknologi ini. Dengan kemudahan mengedit gambar agar tampak nyata, penyebaran konten tak senonoh berpotensi merusak reputasi dan privasi individu, khususnya para publik figur.

Komdigi berencana merilis panduan penggunaan AI untuk mencegah penyebaran konten yang melanggar norma dan etika. Selain itu, masyarakat diimbau aktif melapor ketika menemukan konten yang meresahkan sehingga bisa segera ditindaklanjuti. Proses hukum berbasis UU ITE pun menjadi alat penegakan hukum yang efektif bila pelanggaran terjadi.

Dampak dan Tindakan Ke Depan

Pemerintah dan pihak terkait menargetkan pencegahan penyebaran konten manipulatif tidak hanya pada figur publik tetapi juga untuk melindungi masyarakat luas dari dampak negatif teknologi AI. Langkah pelaporan, edukasi literasi digital, serta pengembangan regulasi menjadi kunci mengendalikan penggunaan teknologi baru ini agar sesuai dengan nilai-nilai sosial dan hukum.

Fenomena ini menjadi peringatan bagi pengguna media sosial agar bertanggung jawab dalam membagikan konten, sekaligus mengingatkan pentingnya menghormati hak pribadi dan reputasi orang lain dalam ekosistem digital yang terus berkembang. Komdigi terus mengawasi perkembangan teknologi ini sekaligus memberikan aturan yang jelas demi keselarasan dan keamanan dunia maya.

Berita Terkait

Back to top button