Opera Meluncurkan Browser AI Neon: Inovasi Canggih untuk Pengguna Modern

Opera baru saja meluncurkan Neon, sebuah browser inovatif yang mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan pengalaman browsing yang lebih proaktif. Berbeda dengan browser tradisional yang hanya menampilkan halaman web, Neon mampu membantu pengguna dalam berbagai tugas otomatis, menjadikannya alat yang cocok bagi mereka yang sering memanfaatkan AI dalam aktivitas sehari-hari.

Dalam peluncuran yang baru-baru ini diadakan, Opera menyatakan bahwa Neon saat ini masih dalam tahap undangan terbatas. Pengguna yang berminat dapat mendaftar di daftar tunggu untuk mendapatkan akses. Pendiri Opera menyebutkan bahwa Neon dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tim internal mereka serta untuk pengguna yang ingin mengubah cara mereka berinteraksi dengan internet.

Salah satu fitur andalan Neon adalah Neon Do, sebuah agen pintar yang dapat melakukan navigasi secara otomatis, mengisi formulir, menarik data dari berbagai situs, dan menyusun ringkasan konten berdasarkan konteks browsing pengguna. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk meminta informasi tertentu, seperti detail dari video YouTube yang ditonton sebelumnya, atau ringkasan artikel yang telah dibaca.

Selain Neon Do, Neon memiliki kemampuan untuk menghasilkan kode singkat atau code snippets. Ini bisa sangat berguna bagi pengguna yang ingin membuat laporan visual, tabel, atau grafik tanpa harus beralih ke aplikasi lain. Fitur Cards memungkinkan pengguna menyimpan dan menggabungkan prompt untuk membuat seri tugas otomatis, mirip dengan konsep IFTTT.

Neon juga memperkenalkan fitur Tasks, yang menyediakan ruang kerja khusus yang menggabungkan chat AI, tab terkait, dan konteks spesifik untuk setiap tugas. Keberadaan ruang kerja seperti ini membuat aktivitas browsing yang kompleks lebih terorganisir dan fokus. Namun, berbeda dengan banyak browser gratis, Neon akan dirilis dalam model berlangganan seharga sekitar USD 19,99 (sekitar Rp 333.331) per bulan untuk akses awal.

Operasi perusahaan menegaskan bahwa Neon fokus pada privasi pengguna. Semua tindakan yang dilakukan oleh Neon terjadi secara lokal di perangkat pengguna, bukan melalui server cloud eksternal. Hal ini memberi pengguna kontrol penuh atas data mereka, mencegah pengalihan otomatis ke penyedia layanan lain.

Dengan peluncuran Neon, Opera semakin memasuki kompetisi ketat dalam kategori browser AI, bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Google dan Microsoft, yang juga tengah mengintegrasikan fitur AI di browser mereka. Namun, Neon berusaha menonjol dengan pendekatan agentic, di mana browser ini dapat secara mandiri melakukan aksi berdasarkan niat pengguna.

Meskipun fitur-fitur canggih Neon terdengar menjanjikan, implikasi nyata dari teknologi ini dalam penggunaan sehari-hari masih perlu diuji. Banyak analis mencatat bahwa pengalaman pengguna bisa berbeda antara demo dan penggunaan sebenarnya, terutama ketika AI harus berurusan dengan halaman web yang rumit atau kepatuhan keamanan.

Pengujian dari sejumlah pengguna awal sangat penting untuk memberikan umpan balik dan menyempurnakan performa Neon. Para pengguna yang terdaftar dalam daftar tunggu mungkin akan mendapatkan kesempatan pertama untuk menilai kemampuan browser ini di dunia nyata. Di masa depan, Opera diharapkan dapat menjaga agar fitur AI pada Neon tetap responsif serta nyaman digunakan tanpa membebani sumber daya perangkat.

Jika Anda tertarik untuk mencoba inovasi terbaru dari Opera ini, tidak ada salahnya untuk mendaftarkan diri di daftar tunggu. Neon diharapkan bisa menjadi alat yang sangat berguna bagi mereka yang menggunakan teknologi AI dalam pekerjaan sehari-hari serta membantu mempercepat efisiensi dalam konteks browsing. Browser ini berpotensi menjadi langkah maju dalam evolusi teknologi browsing yang tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga bertindak atas permintaan pengguna.

Src: https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/GKdlMgXK-opera-meluncurkan-browser-ai-neon?page=all

Berita Terkait

Back to top button