Kekalahan Timnas Indonesia 2-3 dari Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 menarik perhatian besar dari warganet dan memicu beragam reaksi di media sosial. Dalam pertandingan yang berlangsung di King Abdullah Sports City pada 9 Oktober 2025, dua gol Indonesia dicetak oleh Kevin Diks melalui penalti. Meskipun Indonesia kalah, performa Maarten Paes dan Kevin Diks menjadi sorotan, di mana banyak pihak bersyukur atas kehadiran mereka dalam tim.
Permainan Indonesia memang tidak sepenuhnya memuaskan. Namun, Kevin Diks berhasil mencatat dua gol meski harus rela kehilangan pertandingan. Perannya dalam mencetak gol penalti memberikan harapan bagi tim, dan warganet pun mengapresiasi usaha Diks. Di lini masa X, nama Kevin Diks muncul sebagai salah satu trending topic dengan lebih dari 4.000 tweet.
Maarten Paes, sebagai kiper, turut mencuri perhatian dengan beberapa penyelamatan krusial yang mencegah Indonesia terjebak dalam kekalahan yang lebih telak. Sejumlah penggemar di media sosial berkomentar bahwa tanpa keberadaan Paes, jumlah gol yang dicetak oleh Arab Saudi mungkin sudah jauh lebih banyak. “Ya Allah, itu klo bukan Paes udah berapa gol Arab,” tulis salah satu netizen.
Pada malam itu, lini masa media sosial juga dipenuhi pujian untuk Diks dan Paes. Beberapa warganet mengungkapkan bahwa keduanya layak mendapatkan gelar Man of the Match (MOTM). Salah satu komentar menyatakan, “Setuju MOTM-nya Paes sama Kevin Diks, mereka menyelamatkan Indonesia.” Bahwa meskipun hasil akhir tak memuaskan, performa individu mereka patut diacungi jempol.
Statistik pertandingan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kesulitan untuk bertahan, dan Arab Saudi mampu menekan tim Merah Putih dengan efektif. Namun, keberadaan Diks dan Paes memberikan sekilas harapan bagi para pendukung Indonesia, yang berharap bisa melihat perbaikan performa dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
Warganet juga saling berdiskusi mengenai strategi pelatih, dengan beberapa mengkritik taktik yang dianggap tidak efektif. “Kasian Paes, Diks, Jay, momong bocah-bocah bingung dikerjai pelatih,” tulis netizen lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa banyak penggemar merasa performa tim juga sangat dipengaruhi oleh keputusan pelatih dalam meramu strategi permainan.
Selama pertandingan, popularitas Timnas Indonesia kembali muncul ke permukaan, dengan hastag #TimnasDay menduduki puncak trending topic dengan lebih dari 31 ribu tweet. Dukungan dan kritik saling bergelut di platform media sosial, menciptakan suasana dinamis yang mencerminkan kepedulian fans terhadap nasib tim.
Dalam keterpurukan ini, banyak yang berharap agar pihak manajeman tim bisa mengevaluasi dengan seksama. “Full appreciation for Maarten Paes, Jay Idzes, Kevin Diks dan Miliano Jonathans. The Best Players with the wrong coach,” ungkap salah satu warganet. Keduanya, yang menjadi sorotan utama, diharapkan dapat terus berkontribusi bagi tim di masa mendatang.
Dari perspektif lain, meskipun hasilnya tidak optimal, ada nuansa positif dari kerja keras Diks dan Paes. Persatuan dan kebersamaan semangat juang yang ditunjukkan mereka layak dicontoh dan dijadikan modal untuk perbaikan di laga-laga mendatang.
Fans Timnas Indonesia masih tetap optimis dan menantikan laga-laga setelahnya, di mana diharapkan pemain-pemain kunci bisa melanjutkan perkembangan positif, terlepas dari hasil yang dicapai. Harapan agar performa tim terus meningkat dan mampu bersaing di level internasional tetap menjadi fokus utama bagi penggemar.
Source: inet.detik.com





